Jakarta, disinfecting2u.com – Polisi mengincar aset internet yang beroperasi di Indonesia untuk disita dan diserahkan kepada pemerintah, kata Kapolri Lohlu Sigit Prabowo.
Dirjen Pol membenarkan, polisi masih melakukan pemetaan dan upaya mengungkap satu per satu jaringan perjudian online.
Hal itu diungkapkan Kapolri saat menghadiri rapat di Kantor Koordinasi Kementerian Politik dan Keamanan RI, Senin (11/4/2024).
Ia berkata, “Kami akan mengidentifikasi mereka satu per satu. Jika mereka berada di dalam (dalam negeri), kami akan mengeluarkan mereka, dan jika kami berada di luar, kami pasti akan memanfaatkan mereka semaksimal mungkin untuk bekerja sama dengan komunitas internasional. ” Kapolri menegaskan kembali komitmen Polri dalam mengakhiri perjudian online di Indonesia.
“Yang paling penting adalah jangan sampai masyarakat menjadi korban perjudian online yang terkadang lepas dari pinjaman online,” ujarnya.
Hari ini Kapolri resmi mengepalai Kantor Judi Online yang didirikan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, Budi Gunawan. Kantor tersebut akan fokus menyelidiki dan menindak perjudian online di Indonesia.
Polri bekerja sama dengan sejumlah dinas/lembaga, antara lain Kementerian Komunikasi dan Jasa Digital, Pusat Pelaporan dan Analisis Kinerja Keuangan (PPATK), dan Otoritas Jasa Keuangan.
Polri bekerja sama dengan PPATK dan OJK untuk memetakan sistem pembayaran terkait perjudian online, sehingga berupaya memutus seluruh dana dan memblokir alat pembayaran yang digunakan dalam transaksi di sistem perjudian online.
Kapolri berharap kerja sama ini dapat mengungkap jaringan transaksi perjudian online dan mengganggu keseluruhan sistem.
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan dalam jumpa pers di kantornya, Senin, menilai polisi bergerak cepat mengusut jaringan perjudian online di Indonesia.
“Kantor perjudian online ini sudah bergerak dengan kecepatan tinggi. Jadi kita harus berterima kasih kepada Direktur Nasional dan jajarannya,” kata Budi Gunawan.
Terkait buku judi online, Menko Polkam mengatakan, nama-nama yang diincar aparat beserta asal usulnya masih dirahasiakan dan tidak bisa diungkapkan ke publik.
“Kerahasiaan itu penting, terutama mengenai tujuan operasional dan sebagainya,” kata Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan RI.