Jakarta, disinfecting2u.com -Metode Jakarta Selatan, Senior Senior Ade Rahmat Idnal, adalah pelaku kejahatan, yaitu Arib Nugroho alias Bastian dan Muhammad Bayu Hartanto ia membantah tuduhan bahwa ia dicurigai melakukan tuntutan.
Ade bersikeras bahwa dia tidak terlibat dalam menerima uang untuk menarik bawahannya sebelumnya, AKBP Bintoro dan AKBP Gogo Galesung.
“Itu tidak benar. Itu tidak benar.” Dia mengatakan kepada wartawan pada hari Sabtu (2 Januari 2012). Ade mengakui bahwa dia bertemu keluarganya. Namun, pada saat itu, ia memberikan nilai Rp400 di Rp400 untuk mencegah pembunuhan Bastian dan Muhammad Bayu Harnto, seorang anak dari Bos Prodia.
“Dia mengusulkan SP3 dan itu adalah uang, tapi itu 400, 500, tetapi dia menolak.
Dia juga mengulangi bahwa kasus mengumpulkan Kepala Prodia tidak dapat dihentikan karena itu tentang kehilangan nyawa seseorang.
“Sejak awal, saya tidak bisa membantu acara ini karena kehidupan manusia. Saya tidak bisa menahan apa pun, tidak peduli berapa banyak uang itu,” katanya.
Romi Sihombing, seorang pengacara Arif Nugroho, mengatakan suap itu dijual ke polisi kereta bawah tanah Jakarta Selatan.
Jelas, Roma mengatakan bahwa uang itu mengalir dari rajutan ke para pemimpin yang tidak lain adalah pilar mobil.
Romi Sihombing mengatakan pada konferensi pers di Jakarta pada hari Jumat, “dalam survei kami hasil Kanit Z, pernyataan itu berasal dari Kanit Z.
“Ya, itu dikirim ke manajemen. Mereka pasti catatan ini. Para pemimpin kantor polisi mulai dengan kepala polisi di rumah.” (Aha/dpi)