disinfecting2u.com – Ustaz Abdul Somad menjelaskan waktu membaca Surat Al Fatiha yang benar saat salat berjamaah.
Ustaz Abdul Somad mengatakan, waktu terbaik membaca Surat Al Fatihah adalah saat shalat berjamaah, karena masih banyak orang yang bingung tentang kebenaran pelaksanaannya.
Ustaz Abdul Somad menjelaskan Surat Al Fatiha dalam salat berjamaah yang dilakukan Magmam dengan timing yang tepat dari penjelasan geng.
Waktu terbaik membaca Surah Al Fatiha dalam shalat berjamaah, dengan dua tafsir dari Madzhab Ustaz Abdul Somad, Imam Siyafi. Lantas, kapan waktu terbaik membaca Surat Al Fatihah untuk melanjutkan rukun shalat berjamaah dari kedua sudut pandang tersebut? Dari sekolah Imam Siafi?
Penjelasan Imam membaca Surat Al Fatihah dalam shalat berjamaah. (Gambar dari iStock)
Pada Rabu 2/10/2024 disinfecting2u.com dilansir dari channel YouTube Ustadz Abdul Somad, Juru Bicara Sumatera, membahas Surat Al Fatiha sebagai rukun doa yang tidak bisa ditinggalkan umat Islam.
Ustaz Abdul Somat menjelaskan masa-masa baik dari dua sudut pandang mazhab Imam Siyafi untuk mencari jawaban atas kebingungan yang muncul selama ini.
Ustaz Abdul Somat berkata, “Kalau kita mengikuti mazhab Syafii, kapan kita membaca Al Fatiha? Dua pemikiran.”
Ia mendengar banyak orang yang masih belum memahami makna surat al-Fatihah setelah mengamalkan bacaan imam atau dari imam.
Ia sempat membahas beberapa pertanyaan terkait waktu terbaik untuk tidak membaca Surat Al Fatiha.
Mereka yang mengira Surat al-Fatihah diberikan oleh Imam Sholat Jamaah, hanya mendengarnya dibacakan tanpa membacanya.
Ada yang berpendapat bahwa imam membacakan Surat al-Fatihah lalu menyelesaikannya sebagai kesempatan untuk tidak melewatkan salah satu rukun shalat.
Kemudian, penutur Sumatera mengatakan, setelah imam selesai membaca tafsir pertama yang dijelaskan mazhab Syafii dan mulai mengamalkan bentuk pendeknya, Makhmum bisa membacakan Surat Al Fatiha.
Misalnya, saat yang tepat untuk mengamalkan Al Fatihah ketika Imam Amin shalat Jamaah mengucapkan.
Beliau menjelaskan: “Pikiran pertama, Imam selesai membaca Al Fatiha. Di Khair Makdubi Alaihim wa la ad-Taalin. Amin. Di sana (Makhmum) membaca Al Fatiha.”
Terakhir, beliau menyampaikan komentarnya yang kedua, ketika Imam sedang membacakan surat al-Fatihah, yang pada saat itulah Makhmum membacakannya.
Beliau mencontohkan, setiap Imam menyelesaikan satu ayat kemudian Makhmum mengamalkan bacaannya.
“Pikiran kedua, dilanjutkan dengan bacaan imam, atau sekaligus imam,” jelasnya.
Lanjutnya: “Setelah Imam membacakan Al Fatihah, beliau tidak membacanya lagi.”
Meski begitu, Ustaz Abdul Somat mengatakan, bagian pertama yang disampaikan Imam Siyafi memiliki gagasan tentang bunyi.
Dia berkata, “Guru, pendapat apa yang Anda pilih? Saya membacakan Al Fatiha setelah Imam membacakan Al Fatiha.”
WALLAH ALAM BISHAWAB.
(di pangkuan)