Surabaya, disinfecting2u.com – Mengusung semangat perubahan, puluhan relawan memasukkan suaranya ke dalam kotak kosong pada Pilkada di Surabaya. Warga diajak memilih di kotak kosong untuk mengubah nasib Kota Surabaya lima tahun ke depan.
Pasalnya, pada masa kepemimpinan Eri Kayadi dan Armuji tidak ada kemajuan, terutama bagi masyarakat pemilik tanah Surat-Ijo yang selama bertahun-tahun merasa pemerintah ibu kota merambah status tanah mereka.
Relawan Gerakan Pemungutan Suara Kotak Kosong kembali melakukan kampanye penyadaran di persimpangan lampu merah jalan raya Kertajaya, Surabaya. Mereka membentangkan spanduk berisi kotak suara kosong dan membagikan selebaran kepada orang yang lewat.
Operasi tersebut dipimpin oleh Sugiyono, koordinator logistik Gerakan Kotak Suara Kosong. Gerakan ini ditentang oleh masyarakat Surabaya terhadap partai yang semuanya mendukung calon saat ini, Eri Kayadi dan Armuji. Gerakan ini juga bertujuan untuk memberikan pemilu kepada masyarakat yang tidak puas dengan calon tunggal pilkada di Surabaya.
Tsukiyono menjelaskan, memilih dalam kotak kosong adalah sah dan merupakan hak setiap warga negara.
“Memilih di kotak kosong adalah salah satu bentuk demokrasi. Itu adalah suara masyarakat yang ingin menyampaikan ketidakpuasannya,” tegasnya.
“Memilih di kotak kosong ini merupakan bentuk protes terhadap sistem politik demokrasi dan pemimpin masa depan yang tidak selaras dengan warga,” ujarnya.
Para relawan ini, yang beberapa di antaranya merupakan penduduk setempat yang bersertifikat ramah lingkungan, masih berjuang untuk mendapatkan hak atas tanah yang tidak tersedia bagi mereka, meskipun mereka sudah tinggal di sana selama bertahun-tahun.
“Surat Hijau menjadi alat untuk mengorganisir janji-janji politik, namun tidak selalu dipenuhi,” kata Diana, koordinator kampanye Pemungutan Suara Kotak Kosong.
Menurut Diane, memilih kotak kosong merupakan hal yang sah dan merupakan hak setiap warga negara. Relawan gerakan Pemungutan Suara Kotak Kosong terus berupaya menyesuaikan gerakannya dengan masyarakat.
“Dengan semakin banyaknya masyarakat yang memahami gerakan ini, maka Pilkada Surabaya 2024 akan menjadi dorongan untuk memperbaiki struktur politik dan ekonomi Surabaya,” ujarnya.
Aksi interaksi sosial tersebut langsung menarik perhatian pengguna jalan. Banyak mobil yang berhenti sejenak untuk membaca poster dan mengambil brosur. Beberapa pengemudi juga meneriakkan dukungan terhadap kotak suara yang kosong. (MSI/Target)