Jakarta, tvononews.com -Police telah mengungkapkan fakta -fakta baru di balik peristiwa seorang anak yang patah setelah diperas oleh eskalator di pusat kota, Prof. Dr .. Dr. Latumaten Tambora, Bus Jemba, Tambora, Jakarta Barat.
Kepala Polisi Tambora Donni Harda mengatakan insiden itu terjadi karena bocah itu tidak diperiksa oleh orang tuanya.
“Anak itu tidak dipantau oleh orang tuanya, dan kemudian di lantai dasar, putranya tiba -tiba ditangkap di bagian berikut,” kata Donnie kepada wartawan pada hari Jumat (12/27).
Selain itu, Donnie mengatakan keluarga korban juga mengenali insiden itu karena kesalahannya sendiri.
“Kami telah melihat kesepakatan dan menurut informasi ibu korban, keluarga mengakui bahwa itu adalah kesalahan pada orang tuanya.”
Sementara itu, Donnie menjelaskan bahwa untuk insiden itu, korban dibawa ke rumah sakit untuk perawatan medis.
“Tapi kemudian keluarga itu sendiri membawa putranya untuk pengobatan alternatif di wilayah Benton,” kata Don pertama kali, bocah itu menghadapi kaki patah setelah penghapusan eskalator di pusat kota.
Insiden itu juga diunggah ke akun media sosial Instagram @LBJ_JARTA, di mana kaki bayi itu disematkan oleh Escalator Mall.
Suara teriakan wanita biru gila ketika bayi itu diperas oleh eskalator. Wanita itu juga terletak di tengah pusat pembeli.
Sementara itu, bayi itu sepertinya mencoba membantu seorang pria mengenakan kemeja kuning.
Tindakan ini juga khawatir oleh orang -orang yang mengunjungi pusat pembelian. Selain itu, bayi dapat dikosongkan dan dibantu. (ARS/DPI)
