JAKARTA, disinfecting2u.com – Penetapan upah minimum sektoral bagi pekerja DKI Jakarta (UMSP) pada tahun 2025 masih menghadapi kendala, kata Hari Nugroho, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Imigrasi, dan Energi DKI Jakarta. Hal ini karena tidak ada diskusi, namun angka-angka yang disinggung karena adanya perpecahan mengenai definisi yang akan didefinisikan.
“Kita belum membahas angka-angkanya karena belum sepakat kapan akan dibuat industri apa dan industri apa yang akan muncul, kan? Misalnya kita bicara industri untuk pengusaha, pengusaha bicara industri otomotif dan kimia. informasi dan komunikasi, perdagangan besar dan eceran, jasa keuangan Ada versi lain di pihak pekerja, saya harus masuk ke 13 industri, kata Harry, Rabu malam (12 November 2024).
Menurut Harry, pihaknya menggunakan cara untuk mengkonsolidasikan data kedua belah pihak.
Sebagian besar sektor yang diusulkan oleh pekerja telah dimasukkan, dan hal ini didukung oleh serikat pekerja. Angka pertumbuhan UMSP akan dibahas setelah departemen menyetujuinya.
“Artinya yang masuk sebagian besar dan para pekerja akhirnya memperhatikan. Jadi kita bicara angka, naik UMPnya berapa? Kalau sektor berarti harus lebih tinggi dari UMP.” UMP ditetapkan sebesar 5.396.761 rupiah, artinya gaji departemen harus lebih tinggi dibandingkan gaji seseorang yang sudah bekerja lebih dari satu tahun,” jelasnya.
Harry menegaskan, meski belum ada batasan waktu yang jelas, pihaknya berupaya mempercepat prosesnya agar bisa segera disampaikan kepada Pj Gubernur untuk segera dikonfirmasi.
“Iya, kalau kita mau secepatnya. Setelah ini kesepakatan antara pengusaha dan pekerja, kita selesaikan mediasinya dan segera kita rekomendasikan ke Pj Gubernur agar bisa segera ditentukan.” Setidaknya pertemuan sore ini adalah pertemuan tertutup sehingga kita bisa mengakhiri pertemuan dengan cepat,” kata Harry.
Karena UMP tahun 2025 dipatok sebesar Rp5.396.761, maka UMSP pasti akan lebih tinggi dari itu, terutama bagi pekerja dengan masa kerja lebih dari satu tahun.
Namun tarik-menarik antara serikat pekerja dan pengusaha masih menjadi tantangan besar yang harus segera diatasi. (agr/nba)