Kabar Baik Bagi yang Belum Pernah ke Tanah Suci, Ustaz Adi Hidayat: Jika Shalat Dhuha di Jam Ini Senilai Ibadah Haji dan Umrah

disinfecting2u.com – Guru Adi Hidayat (UA) membawa kabar gembira bagi umat Islam yang belum pernah berkunjung ke Tanah Suci. Kabar gembira yang disampaikan Ustad Adi Hidayat (UA) merupakan salah satu keutamaan shalat Zuha yang patut mendapat pahala. Haji dan Umroh.

Guru Adi Hidayat (UAH) bersabda dalam salah satu hikmahnya: “Inilah pahala haji dan umrah.”

Guru Adi Hidat (Ava) kemudian menjelaskan bahwa Sholat Zahwa dibagi menjadi tiga periode, yaitu awal, tengah, dan akhir.

Di antara ketiga waktu shalat Doha, kata UAH memiliki keutamaan yang berbeda-beda dan merupakan permulaan pahala haji dan umrah.

“Tetapi belum tentu mendapatkan kemuliaan shalat di Masjid Nabawi,” jelas UAH.

Namun UAH mengingatkan, hal ini jangan diartikan jika salat Zahaha di awal berarti sudah menuntaskan haji dan umrah.

“Sholat Zahva dimulai pada waktu pasar, yaitu ketika matahari bergerak dari terbitnya matahari ke tempat terbitnya, untuk bergerak lagi sehingga bayangannya menjadi tombak.

Menurut Ustad Adi Hidayat (UAH), saat matahari berada pada jarak sekitar tombak.

“Jika bayangan matahari berbentuk tombak, itu adalah zaman Shurok atau awal mula Deva,” jelasnya.

“Awal zuha kita kembalikan satu jam setelah salat subuh, sekitar satu jam lebih awal, awal jam 6.30 sioruk, bisa ditambah 15 menit, tidak masalah,” lanjut UAH.

Kemasyhuran yang diawali Dahua pada kata UAH disebutkan dalam hadis riwayat imam di Tirmidzi.

“Orang yang shalat subuh berjamaah atau hadis lain yang tertulis di masjid, maka dia tidak langsung keluar, mula-mula dia shalat sampai awal zahwah, kemudian dia shalat awal zahwah, barulah dia mendapat pahala. Setara dengan haji dan umrah,” jelas UAH.

Meski bukan berarti sudah menuntaskan ibadah haji dan umroh, namun UAH menganjurkan agar setiap umat Islam menunaikan shalat Zuha di waktu tersebut.

Pasalnya, orang yang melaksanakan salat Dahua pada waktu ini akan mendapat pahala dan berkesempatan untuk mengubah perilakunya.

“Kamu punya kesempatan untuk mendapatkan surga dan rahmat Allah Ta’ala, kamu punya kesempatan untuk mengubah perilakumu menjadi lebih baik,” kata UAH. Lalu bagaimana dengan masa-masa Dahua yang lain?

Sholat Zahwa yang kedua kalinya, kata Guru Adi Hidat (Ahab), saat matahari terbit.

“Sekitar jam delapan tiga puluh sampai jam delapan. Ini pertengahan musim gugur, kalau sekarang diubah menjadi jam 10.30, itu pertengahan musim gugur,” jelas UAH.

Jika di awal Dahua dianjurkan salat 2 rakaat, maka untuk kedua kalinya Guru Adi Hidat menganjurkan salat maksimal 4 rakaat.

“Bisa sampai empat, manfaatnya banyak, dimaksudkan sebagai pengganti dzikir seluruh tubuh. Kita harusnya berdzikir, badan kita, di tengahnya ditutup dengan 2 doa rekha Zuva,” saran UAH.

Keutamaan salat dua di tengah, kata Och, adalah jika ada empat rakaat, maka seseorang dapat terhindar dari masalah umum.

“Misalnya pekarangan kita kebanjiran, rumah kita tidak rusak, atau ada kemacetan tapi kita terjebak, misalnya ada yang membimbing atau menghibur kita, dan sebagainya,” kata UAH.

Sedangkan yang ketiga kalinya untuk kata UAH mulai pukul 10.30 hingga siang hari.

“Sampai siang mulai pukul 10.30 hingga salat subuh,” jelasnya.

Guru Adi al-Khidot (Awah) menjelaskan bahwa shalat Zahwa dilakukan di akhir maksimal 8 rakaat.

“Lakukan dua atau dua menjadi 8, atau bisa empat atau empat,” kata UAH.

Menurut Ustad Adi Hidayat (UAH), amalan shalat tertunda di akhir zaman itulah yang bisa menyumbang kebahagiaan yang berlimpah.

“Tetapi hal ini tidak ada hubungannya dengan menarik limpahan rejeki sebagai sarana salat Doha,” kata UAH.

Master Adi Hidat (UAH) kalau ini tujuannya, biasanya kalau beruntung keberuntungan itu akan hilang.

“Saya sarankan Anda melepaskannya dan biarkan Tuhan yang menyediakan,” katanya.

UAH kemudian mengingatkan setiap umat Islam untuk selalu mengingat bahwa makanan tidak hanya berupa uang.

“Zuha terjadi, bisa mempercepat datangnya rejeki, tapi jangan dimaknai hanya dalam bentuk uang atau proyek,” jelas UAH.

“Reza akan sehat, tenang, kalau sedih pergi ke psikolog, tenang itu mahal”, lanjut Master Adi Hidiat.

Inilah kabar gembira dari UAH tentang dimulainya salat Zuha yang bernilai pahala haji dan umroh.

 

Valhualem Bishuab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top