disinfecting2u.com – Jordi Onsu, adik dari pembawa acara sekaligus pengusaha Ruben Onsu, dikenal sebagai pembela nilai-nilai toleransi beragama.
Meski tumbuh dalam keluarga Kristen, Jordi menunjukkan keterbukaan dan ketertarikan yang mendalam terhadap Islam.
Ia mencontohkan, pengalaman mengikuti acara Tefakur bersama teman-teman Muslimnya sebagai bentuk toleransi dan pencarian kedamaian batin.
Kisah tersebut ia bagikan pada 28 Oktober 2024 dalam video bertajuk *CONVERT…* di channel YouTube pribadinya.
Dalam video tersebut, Jordi menjawab berbagai pertanyaan dari timnya, termasuk pertanyaan tentang pengalamannya mengikuti kelas Islam.
Saat ditanya apakah pernah mendengar ceramah Islam, Jordi memberikan jawaban mengejutkan dan menceritakan pengalamannya bergabung dengan Tafakur.
“Apakah kamu yakin aku tidak pernah bergabung dengan Tafakur? Aku bertanya padanya, tahukah kamu apa itu Tafakur?” Hal itu diungkapkan Jordi sembari bercerita tentang pengalaman belajar Islam.
Kajian atau pembahasan mendalam mengenai nilai-nilai keislaman, Tafaqur Jordi diikuti tidak hanya sebagai perpaduan namun juga untuk mencapai kedamaian batin.
“Saya ikut sekali. Kalaupun tidak ikut, saya tanya ke teman-teman, ‘Tafakur hari ini apa?’” ungkapnya.
Ia mengatakan, peristiwa tersebut memperkaya pemahamannya tentang nilai kehidupan, termasuk makna kematian dan cobaan hidup.
“Lebih seperti mandi spiritual, membuat saya merasa tenang di dalam,” kata Jordi.
Ia bahkan menunjukkan ketertarikan yang tulus terhadap permasalahan spiritual yang sedang dibicarakan dan sering bertanya kepada teman-temannya di ilmu Tafakur apakah mereka punya waktu untuk berpartisipasi.
Suasana Tafakur, menurut Jordi, memberikan kedamaian. Bahkan, ia tak merasa terganggu dengan ayat-ayat Alquran yang ditampilkan pemateri dalam kajian tersebut.
Ia memperhatikan fakta bahwa ayat Alquran yang disebutkan dalam Tafaqura benar-benar menjamin perdamaian.
“Atau kecuali saya yang datang ke sana, kalaupun hari itu mereka membicarakan masalah ini, setelah mereka berdiskusi pasti ada jawabannya dari ayat Al-Qur’an. Dan saya yakin Al-Qur’an itu benar. Jadi apa yang ingin Anda katakan? Saya pikir itu damai, “katanya.
Jordi melanjutkan, kesadaran tersebut tidak membuatnya merasa perlu untuk pindah agama, namun justru memperdalam jiwa dan memperkaya pandangannya terhadap Islam.
Jordi Onsu sudah lama dikenal sebagai sosok yang berpikiran terbuka, ramah, dan penuh perhatian.
Di balik kesuksesannya sebagai wirausaha, Jordi sangat peduli dengan nilai-nilai bersama.
Melalui pengalamannya di Tafakur, ia menunjukkan bahwa toleransi beragama dapat diwujudkan lebih dalam, yakni dengan mencoba memahami dan merasakan langsung nilai-nilai yang dianut oleh sahabat yang berbeda agama.
Ketertarikan Jordi terhadap Islam bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba.
Beberapa tahun terakhir, ia kerap berdiskusi berbagai persoalan agama dan kehidupan dengan teman-teman Muslimnya, memperkuat pemahamannya akan pentingnya keberagaman dan toleransi.
Baginya, Tafaqur memberikan wadah untuk menunjukkan dan memahami nilai-nilai universal yang ada pada setiap agama, termasuk Islam.
Kisah Jordi Onsu mendapat ulasan positif dari banyak orang yang melihatnya sebagai contoh nyata toleransi di kalangan umat beriman.
Jordi tak hanya penasaran, tapi juga berusaha mencari dan mencari nilai-nilai positif yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini membuktikan bahwa toleransi dapat dipahami dengan merasakan dan memahami nilai-nilai agama lain selain juga menghormatinya.
Dengan ketertarikannya yang tulus terhadap Islam dan pengalaman berpikirnya, Jordi Onsu menginspirasi banyak orang untuk saling menghormati dan menerima perbedaan keyakinan.
Pengalaman ini mengingatkan kita bahwa dalam membangun persatuan dalam masyarakat yang majemuk, sikap toleran tidak hanya diungkapkan dalam kata-kata, namun juga dalam tindakan nyata. (kata benda)