Jika Tak Hafal Ad Dhuha dan Asy Syams, Baca Surat ini saat shalat Dhuha agar Rezeki Moncer Kata Ustaz Adi Hidayat

disinfecting2u.com – Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bacaan kitab suci yang benar saat shalat Dhah.

Ustaz Adi Hidiat memahami bahwa keutamaan terbesar bagi yang menunaikan shalat Dhah adalah Allah SWT akan mendatangkan aliran kesejahteraan bagi banyak orang dari segala arah yang diketahui, yaitu Surat Ad Dhah dan As Syams.

“Haruskah membacakan Surat Ad Dhuha dan Asi Shamsi dalam shalat Duha, atau bolehkah membaca Surat lain dalam bacaan salah satu jamaahnya yang diadaptasi melalui kanal YouTube di Taman Firdous, Kamis (21/11/2024)?” .

 

Pertanyaan jamaah UAH ini terkait dengan hadis riwayat Uqba bin Amir tentang Surat ad Dhahha dan Asi Syams yang dibacakan dalam shalat Dhahaha, yang berbunyi:

Nabi pernah memerintahkan kita untuk menunaikan shalat Dhuha dengan membaca Surat Asi Syams dan Surat Ad Dhahha. (HR. Dan Thabrani)

Adapun Surat Ad Dhahha dianjurkan oleh Rasulullah SAW sebagai catatan utama saat shalat Dhah karena beberapa alasan.

Surah ad Dhuha merupakan surat Al-Qur’an yang diturunkan pada pagi hari atau tepatnya pada saat Dhuha.

Allah SWT menurunkan Surat Dhahaha yang berisi pesan kepada orang-orang kafir di Makkah yang terus-menerus melafalkan dan mencaci maki bahwa Allah sudah tidak memperdulikan Rasulullah.

Keberadaan Surat Ad Dhahaha dimaksudkan agar Rasulullah SAW selalu dalam lindungan Allah SWT.

Kemudian makna duniawi yang lain adalah mengharamkan orang beriman untuk tidak mencelakakan anak yatim dan fakir miskin.

Ad Dhuha juga mengatakan bahwa Allah SWT selalu memberikan kebahagiaan yang besar. Salah satunya adalah ketentuan penghidupan setiap orang yang dituangkan dalam Lauhulmahfuz.

Meski demikian, Direktur Quantum Akhyar Institute mengatakan, bacaan surat-surat pendek lainnya juga bisa dibaca pada shalat sunnah pagi ini.

“Tidak ada kewajiban membaca Surat Ad Dhahha, jadi mohon untuk tidak membaca kitab lain yang seharusnya dibaca,” ujarnya.

Menurutnya, membaca surat-surat tertulis dalam ingatan bahkan dalam praktik sehari-hari adalah solusi utama untuk tidak meninggalkan Dhamma.

– Pertama, dari sudut pandang apa yang Anda ingat – katanya.

Solusi lainnya adalah dengan membacakan kitab singkat terkait keinginan setelah shalat Dhah.

Yang kedua, kalau kita sudah banyak hafal, saya sarankan membaca ayat atau surat sesuai dengan konteks yang dibutuhkan, misalnya pada saat dharma ada konteks umum, misalnya ada pertanyaan terkait kegunaan dharma. jelas UAH. .

Menurutnya, semakin banyak hafalan akan berdampak baik bagi mukmin dan akan mendapat banyak manfaat dalam menunaikan shalat Dhah.

Ia menambahkan Surat An Nasr dan Al A’la sebagai solusi jika ingin menggetarkan tasbih di tubuh.

Kemudian, UAH menyatakan, keutamaan kedua surat ini dibandingkan Ad Dhuha dan Asy Syams dijelaskan secara rinci dalam hadis sejarah Islam nomor 724-729.

“Dhuha itu pengganti seluruh tasbih yang ada di tubuh kita. Jadi ketika kita bangun dari tidur, setiap sendi di tubuh kita harus memuji Allah SWT,” jelasnya.

Bagi yang malas melakukan amalan saat shalat Fardhu atau shalat sunnah lainnya, bisa melaksanakan shalat Dhah dengan membaca dua surat di atas.

“Bisa diubah pada salat Dhahha dua rakaat, sehingga dengan salat dua rakaat maka nilai tasbi seluruh badan akan berubah,” imbuhnya.

Menurutnya, tidak ada masalah bagi seseorang untuk berusaha mencari surat sesuai kebutuhannya. Faktanya, sangat bermanfaat untuk mengharapkan aliran dan hujan yang terus menerus selama Dhaha.

Misalnya yang tinggi cukup sabhisma rabiqal-a’laa, yang ringan cukup izaa jaa’a nawlnlaahi wal-fatha, ujarnya.

Di Bekas, khatib karismatik ini tak lupa membagikan bacaan surat selain Anna Nasr dan Al Alaa.

Pertama, UAH menganjurkan umat beriman untuk membaca Surat Az-Zaryat ayat 22 yang artinya makanan akan diturunkan dari surga kepada manusia. Misalnya Allah SWT mengirimkan angin, hujan bahkan matahari.

Kedua, Surat Al Baqarah ayat 29 menjelaskan bahwa bumi dan langit diciptakan sebagai wujud rahmat atas keagungan Allah SWT, manusia, salah satu makhluk hidup di alam semesta.

Ketiga, Surat Al-Baqarah ayat 172 mempunyai tafsir selalu makan dan minum yang halal serta ungkapan rasa syukur atas kebahagiaan yang diberikan darinya berupa rezeki.

Keempat, Surat Al A’Rafi ayat 96 berisi tentang kaitan keimanan, ketakwaan dan keberkahan yang diberikan dari langit dan bumi.

Pada bagian Surah At Talaq, dari awal ayat ketiga hingga kalimat pertama ayat pertama, UAH bersabda sebagai ayat terakhir, agar rejeki cepat memasuki hidupnya.

(menghitung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top