Jakarta, disinfecting2u.com – Calon gubernur nomor urut 1 Jakarta, Ridwon Kamil, mengaku tidak hanya pengurus masjid yang bisa menunaikan umrah dan haji, tapi umat Kristiani, khususnya pengurus gereja, juga bisa menunaikan ibadah di Yerusalem.
Hal itu diungkapkannya usai bertemu dengan Ketua HKBP Kabupaten Jakarta, Pendeta Bernard Manik Mt di Gedung HKBP Sopo Marpingkir.
“Jadi kalau ada, ada acuannya. Kalau dirasa tidak adil, ada perintah ke 5 yang kita dukung. Kalau tiba-tiba kita bicara agama, itu Pancasila, instruksi pertama itu yang memerintahkan kita untuk menggabungkannya,” ujarnya di Jakarta Timur, Jumat (10/11/2024).
Mantan Gubernur Jawa Barat ini menyatakan, ada tiga program yang diinginkan umat Kristiani.
“Pertama, proporsi guru Kristen di sekolah negeri akan meningkat,” ujarnya.
“Jadi kalau soal tanah suci Makkah, saya tanya ke beliau (imam) apakah umat Kristiani HKBP boleh punya tanah suci di Yerusalem. Kami juga siap bersikap adil. Jadi imam, pengurus gereja, dan lain-lain – dia lanjutan.
Selain itu, program ketiga mengadakan Sekolah Minggu reguler dan difasilitasi oleh Pemprov DKI Jakarta.
Karena ada kebutuhan yang menjadi prinsip pemimpin yang adil untuk menciptakan masyarakat yang toleran, maka sedikit banyak perdebatan mengenai hal ini, ujarnya.
Sebelumnya, Ridvan Kamil berjanji akan meningkatkan program umrah dan haji bagi para pejabat dan pengurus masjid.
Pengumuman itu disampaikannya usai pertemuan dengan pimpinan dan pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI).
“Salah satu yang mereka perjuangkan adalah program umrah, haji untuk sanak saudara, pengurus masjid, termasuk pengurus DMI,” ujarnya di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (30/9/2024).
Meski demikian, mantan Gubernur Jawa Barat itu menegaskan tidak akan menggunakan APBN untuk memberangkatkan umrah atau haji ke masjid.
“Selanjutnya apa? Kan tidak selalu dana masyarakat. Karena saya bilang, sebenarnya ada dana masyarakat yang namanya zakat. Saya lihat saja, jumlah yang dikelola masih belum maksimal,” ujarnya. (ag/ebs)