Jelang Pergantian Tahun, Lima Narapidana Kasus Terorisme Lapas Surabaya Nyatakan Ikrar Setia kepada NKRI

Sidoro, disinfecting2u.com -Lapas Surabaya sekali lagi mengembalikan insiden terorisme (Napitor) pada akhir 2024 ke lutut tanah air. Pada saat yang sama, lima orang angkuh menyatakan diri mereka setia kepada Amerika Serikat Indonesia (NKRI). “Pada hari Selasa (31/12), direktur regional Kantor Regional Kementerian Hak Asasi Manusia Jawa Timur, kata Haley Azari.

Sebelumnya, awal tahun ini, pada 18 Januari 2024, pasti, Sidrujo mengambil tanggapan terhadap Republik Indonesia. Ini jelas merupakan hasil positif dari program pembinaan gel di bawah jayanta-lead.

“Kami berharap ini akan dapat kembali ke komunitas kami sebagai orang yang secara aktif berkontribusi pada negara untuk memahami cita -cita bersama untuk menjaga persatuan dan persatuan di Republik Indonesia.”

Haley memuji keberhasilan pembinaan tahanan di penjara Surabaya Class I. Melalui pernyataan Republik Indonesia. Ini, itu berarti bahwa warga negara yang dibesarkan siap untuk mencintai Republik Indonesia dan bersama -sama mempertahankan Pankasila dengan menghormati perbedaan Masu. 

“Ini adalah tanda bahwa Panksila memahami bahwa Panksila hidup tidak hanya berdasarkan Republik Indonesia, tetapi juga dalam hal menyatukan bangsa.

Sementara itu, Kalpas Surabaya Jayant menegaskan bahwa Republik Indonesia bukan pengucapan formal. Namun, respons ini. Ini benar -benar mensertifikasi tindakan dan tindakan Napitor menurut ideologi Republik Indonesia: Panksila.

“Mereka pergi ke Lapas Surabaya dari Pusat Penahanan Cikes pada 21 November 2024, sehingga mereka terus melacak dan mendukung program pengembangan independen atau keterampilan yang ditawarkan.

Jayant juga memuji semua orang yang terlibat dalam keberhasilannya dalam memberikan bimbingan. Menurutnya, hasilnya adalah Napitor Guardian, TNI/Petugas Kebijakan, BNP, yang sebelumnya dibesarkan penduduk, dan pemangku kepentingan lain yang tidak dapat dipisahkan dari sinergistik atau dukungan. TIDAK

“Ini adalah bentuk kolaborasi dengan para pemangku kepentingan eksternal, mengesampingkan fungsi dan kemampuan gel dalam upaya dekomposisi,” pungkasnya. (Dia/jauh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top