Tivonenews.com – Nursalim alias van Tivonenewh Ahmad Bahaudd Bahaudd, mengapa disebut Mbah Moen dan Habib Lutfi bernama Yahy.
RegearaBrskers sering mengundang Mbah Moen dan Habib Lutfi Am Yahhya ke berbagai peristiwa yang dikenal Baha.
Gus Baha mengatakan ini, melihat Mbah Moen dan Habib Lutfi Bak-Binnes Yahy tertarik pada hubungan mereka dengan para pejabat.
TVOnews.com membahas Pake of Grandpa pada hari Rabu (8.1.2025), Gus Bhaa model peran kecil, dan guru favorit mereka jarang membekap para pejabat.
Setiap acara pemerintah yang dipenuhi pemerintah menunjukkan partisipasi dalam Mbah Moen dan Habib LUTF.
Kh Maimoe Zubair alias Mbah Moen pernah dianggap sebagai posisi politisi yang dibagikan di pemerintahan Indonesia.
Pada hari Rabu Mbah, Mbah telah mengetahui karyanya di dunia politik seorang anggota wilayah Rembang tahun 1971 hingga 1978 hingga 1978 pada hari Rabu.
Mbah Moen juga memiliki anggota MP MPR RI untuk Java Center pada 1987-1999.
Karyanya dalam organisasi Islam Mbah Moen juga sangat aktif sekarang dari tahun 1985 hingga 1990.
Great Ulma adalah ketua partai Partai Pembangunan United Parting 1995 setelah 1999 dan ketua Dewan Syariah PPP pada tahun 2004.
Pada saat yang sama, Habib Lutfi, yang nama aslinya adalah Muhammad Lutfi bin Yhymfi, adalah anggota Dewan Administrasi Presiden (WANTIMPRES) untuk 2019-2024
Habib Lutf menjadi Rois Jam’iyyah Ahlit, Thoriqoh Al -atabaroh an -nahtiyyah (Jatman), anggota Royal Islamic Institute, Jordan Jordan, presiden Forum Sufi Internasional.
Profil ini bukan alasan yang mengejutkan untuk lebih ringan yang diundang ke dua peneliti terbesar di Indonesia.
“Mbah Moos, seperti Habib Lutf juga sering memiliki pertanyaan untuk saya: mengapa Mbah Moen atau pejabat hadir untuk disajikan?”, Gus Baha dan Santri dan Santri dan gerejanya sering bertanya kepadanya.
“Sementara itu, jika alumni bertanya seringkali sulit untuk berpartisipasi,” tambahnya.
Menurut Gus Baha, Mbah Moen dan Habib Lutfi yang telah mandiri dan menerapkan pengetahuan mereka untuk mempelajari pengetahuan mereka.
“Jika cinta Mahabbah atau Santr adalah permanen. Oleh karena itu, orang -orang mbah tidak boleh curhat,” jelasnya.
Gus Baha mengambil kisah Nabi ketika dia memberikan contoh kepada pegawai negeri dan teman -temannya.
“Sebagai kasus Nabi untuk pecinta Anshori,” katanya.
Dia mengerti bahwa Mbah bisa mendapatkan pertanyaan tentang Umä, yang sering orang yang tidak boleh disediakan oleh siswa dan menyembah spekulasi untuk mengubah waktu.
“Mbah dia jarang mengikuti Nabi Nabi, jadi komentar Mbah Moo berkomentar di zaman ini,” katanya.
Dia mengatakan bahwa Mbah Mone dan Habib Lutfi masih mencintai prinsip Ahlussunnin Wal tentang Ahlussunnunh Wal Jamushu (Aswaja) untuk menerapkan Sunnia Nabi.
Kedua peneliti mengatakan Gus Baha, tidak ingin membedakan antara kelompok yang buruk dan yang baik.
“Jadi jika dia berbagi dengan seseorang termasuk pemerintah. Itu dari awal sejarahnya: orang baik atau tidak,” katanya.
“Anda tidak memerlukan penyortiran, sejarah ini baik atau buruk, Anda membutuhkan seseorang,” lanjutnya.
“Jadi, jika Anda mengetahuinya, itu berarti Anda tidak membaca hadits ini,” tambahnya.
Rahasia dua ingin kerja sama dan koalisi dengan pemerintah tentang keamanan siswa dan pest.
“Pertama -tama saya ingat jika Kiai belum dekat dengan pejabat, jika ada teroris atau apa yang ada di pest,” katanya. “
Dia menjamin bahwa para pemimpin agama sebagai bagian dari aktor keselamatan dan kedamaian rakyat Indonesia.
“Tapi berkat Kia Kiain berteman dengan pejabat, sekarang karena terorisme tidak mencari pesantren, karena tidak ada keraguan Indonesia,” katanya.
“Bahwa orang perlu memiliki kelas atau bermitra dengan orang -orang untuk menghindari agama mereka,” lanjutnya.
Gus Baha menjaga orang -orang yang memiliki pemahaman tentang agama juga merupakan hak untuk membenarkan hidup mereka.
Dia menyarankan bahwa cara Mbah Men dan Habib Lutfi sangat dekat dan bahwa para pejabat mengundang siswa Ulama diundang, para pemimpin agama dan kolega mereka.
“Selama periode orang jahat ada dukungan untuk perangkat (bahkan seseorang), tetapi orang -orang Saleh tidak memiliki pejabat,” katanya.
(TERJADI)