Surabaya, disinfecting2u.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) bersama Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Jawa Timur menyelenggarakan Jatim Emas Fair (JEEF) Grand City Surabaya 2024. Pameran yang digelar pada 6 hingga 10 November 2024 ini menghadirkan lebih dari 100 stasiun yang menampilkan produk UMKM dan ekonomi kreatif tradisional Jawa Timur.
Aksi unjuk rasa tersebut diikuti oleh 104 jabatan, 34 diantaranya berasal dari Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jatim dan pemerintah kabupaten/kota se-Jawa Timur, sedangkan 70 sisanya berasal dari kalangan usaha kecil menengah dan perekonomian daerah. organisasi.
“Jeef dilaksanakan di Atrium Grand City Surabaya sebagai acara bisnis sekaligus perayaan HUT Provinsi Jawa Timur ke-79 dan Hari Pahlawan,” ujar Heru Satriyo, Ketua MAKI Koorwil Jatim, saat membuka acara tersebut. . Rabu (6/11).
Heru menjelaskan, tema “Emas” pada pameran ini mengacu pada visi Jawa Timur untuk menciptakan “Generasi Emas 2045”, yaitu generasi yang bercirikan berkualitas dan berdaya saing tinggi.
“JEEF merupakan bagian dari upaya menciptakan generasi yang lebih baik,” kata Heru.
Pameran tersebut tidak hanya berfokus pada sektor kuliner, fesyen, dan kerajinan saja, namun juga mencakup sektor-sektor ekonomi kreatif yang jarang diikutsertakan dalam pameran besar, seperti kosmetik, tata rambut, dan jasa kecantikan lainnya.
“Kami ingin memberikan ruang kepada pelaku ekonomi kreatif yang selama ini terabaikan dalam pertunjukan besar. Ia menambahkan: “Ini merupakan bagian penting dalam perekonomian Jawa Timur.
Selain sebagai ajang pengembangan produk, JEEF 2024 juga dihadirkan sebagai wadah edukasi bagi para pelaku ekonomi kreatif. Heru mengungkapkan, banyak organisasi dunia usaha yang belum memahami hak-haknya seperti nomor induk perusahaan (NIB) dan bekerja sama dengan BPJS.
“Kami ingin mereka memahami bahwa mereka berhak atas keamanan kerja, melalui NIB dan BPJS Ketenagakerjaan,” jelasnya.
Acara yang berlangsung selama lima hari ini rencananya akan dikunjungi 2.000 pengunjung per hari, sehingga total pengunjung selama pameran sekitar 10.000 orang. Selain pameran produk, pengunjung juga dapat menikmati beragam hiburan seperti musik, bakti sosial, serta berbagai kegiatan edukasi, termasuk kampanye melawan pelecehan dan kekerasan terhadap perempuan.
Heru juga mengatakan, November juga dianggap sebagai bulan untuk melawan kekerasan terhadap perempuan. Mengingat sebagian besar pelaku UKM di Jatim adalah perempuan, ia berharap acara ini dapat memberikan semangat dan rasa aman bagi perempuan dalam berbisnis.
Acara ini juga menciptakan peluang bagi pelaku UKM dengan memberikan 70 putaran gratis.
“Biaya untuk mengadakan pameran biasanya sangat mahal, namun di JEEF kami memberikan layanan gratis bagi usaha kecil dan menengah untuk berpartisipasi dengan mudah,” kata Lutfi, salah satu penyelenggara.
Program menarik lainnya adalah lomba tata rias dan rambut yang diikuti oleh para profesional dan siswa sekolah kejuruan yang berkualitas. Kompetisi ini memberikan penghargaan dan sertifikat kepada Gubernur Jawa Timur, yang dapat menjadi aset berharga bagi para pengusaha di industri kosmetik.
Heru berharap kedepannya pameran JEEF dapat diperluas lagi mencakup bidang lain seperti fotografi, film, dan penerbitan buku.
“Kami ingin JEEF menjadi pameran yang lebih besar dengan fitur yang lebih beragam sehingga dapat membantu lebih banyak pedagang,” tutup Heru.
Dengan semangat gotong royong, JEEF 2024 diharapkan dapat memperkuat pengembangan usaha kecil menengah dan ekonomi kreatif di Jawa Timur, serta memberikan pengamanan yang lebih baik bagi organisasi dunia usaha menuju Generasi Emas 2045.(goal)