Jakarta, disinfecting2u.com– Anak angkat Sarwenda dan Ruben Onsu terus menyedot perhatian publik. Karena kedekatannya dengan ibunya, sosoknya menjadi sangat sempit.
Pasalnya Betran Peto suka sekali memeluk dan mencium orang tuanya. Namun ia kerap terlihat di media sosial (Medsos) saat bersama Sarvenda.
Sarvenda menjelaskan kedekatannya dengan Betran Peto dengan memeluk dan mencium anak-anaknya sebagai hobi atau cinta.
Sarvenda pun menjawab bahwa hal itu sudah menjadi budaya anak-anak di keluarganya. Diketahui Betrand Peto lahir di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Di sisi lain, Betrand Peto menjelaskan perasaannya sebagai anak angkat Ruben Onsu dan Sarwenda.
Dalam penjelasannya, ia juga berpendapat bahwa sebenarnya tidak ada masalah dengan bahasa cinta pelukan dan ciuman pada bayi dan ibu.
Sarvenda baru-baru ini mengutip perkataan YouTuber Rumpi, “Begitulah di tempatnya, begitulah semua orang bertindak di sana.”
“Itu adat mereka, jadi kalau ketemu tetangga, peluk saja cipika cipiki, begitulah,” ujarnya.
Momen tersebut terungkap saat Betrand dan Sarvenda berbincang dan diunggah di kanal YouTube resmi Sarvenda, disebutkan pada Senin (28/10/2024).
“Boon, Onyo sayang banget sama bapak dan ibu, bapak dan ibu Onyo di NTT, adik-adiknya di sini Talia dan Tanya, Opa Oma di sana, seluruh keluarga di sini, Onyo sayang banget sama semuanya,” kata Betrand.
“Aku sayang kamu ayah, ibu, aku sayang kamu ibu,” lanjutnya.
Sarvenda tak kuasa menahan air matanya karena ungkapan cinta sang anak
“Aku juga mencintaimu,” jawab Sarwenda pada Betrand Peto.
Hal ini mengingatkan kita pada peran perempuan dalam keluarga Islam, bagaimana seorang ibu mengasuh anak-anaknya?
Dalam hal ini mengingatkan ibu akan tugas dan tanggung jawabnya dalam keluarga.
Profesor Adi Hidayat mengatakan: “Kehormatan setinggi-tingginya yang diberikan Allah kepada seorang wanita yang sudah menikah. Teristimewa ini bukanlah karir duniawinya, melainkan ketika seorang ibu bisa menjadi seorang ibu dengan segala tugasnya.”
“Kalau belum menikah, ya anak sendiri. Kalau sudah menikah dan belum punya anak, harusnya jadi perempuan yang punya tanggung jawab,” jelasnya.
Kita ingat Sarvenda yang sering berbicara dengan anak-anaknya. Ia selalu meluangkan waktu untuk mempersiapkan dan menyiapkan kebutuhan sekolah dan sehari-harinya di rumah.
Oleh karena itu, Guru Adi Hidayat menjelaskan agar ibu lebih banyak disibukkan di rumah bersama anak dan keluarganya. Daripada keluar rumah untuk melakukan hal lain.
Bahkan Guru Adi juga menyebutkan bahwa kita perlu mengasuh anak secara mandiri agar dapat mengetahui tumbuh kembang dan kedewasaan anak.
“Tapi anakmu diasuh orang lain, jadi karakternya didapat dari perawatnya, bukan dari ibunya. Jadi wajar kalau dia tidak kenal ibunya. Dia bangga bisa banyak mengubah penampilannya, tapi dia tidak. Apakah dia tidak memahami anaknya?” kata Guru Adi Hidayat (klw).