Jakarta, disinfecting2u.com– Ulama Indonesia Syekh Ali Jaber mengatakan penting bagi setiap orang untuk menenangkan diri saat marah agar tidak merugikan diri sendiri atau orang lain.
Setiap orang di dunia mempunyai masalah yang bisa datang dari mana saja. Tapi alangkah baiknya jika kita tidak menyakiti orang lain.
Pasalnya, ada orang yang beranggapan bahwa menahan amarah hanya merugikan kesehatan mental seseorang.
Memang tidak semua orang mampu bertahan dalam setiap cobaan dan kesengsaraan.
Banyak juga orang yang kehilangan kendali dan memilih solusi yang tidak diridhai Allah Subhan wa Ta’ala.
Perlu anda waspadai, karena kita sebagai manusia mempunyai dua sisi yaitu kelemahan dan kelebihan.
Kata sabar secara umum diartikan sebagai kuat, luwes dan tidak mudah hilang. Allah SWT berfirman dengan definisi ini:
Maka ketika jin itu berpisah, yang tidak memakannya adalah dariku, kemudian mereka meninggalkan dunia, mereka menghadapi Ator dari kelompok kecil, dan dengan izin manusia dan Tuhan, banyak kelompok yang menang.
Jadi mengapa Thlutt Bil Junudi berkata: “Tuhan akan menghancurkanmu besok pagi. Dia tidak akan datang kepadaku kecuali aku ada di kamarku. Alhamdulillah atas kekuatan kita.” Lota dan Jonodieh, Qalaladzina Yadonuna Annahum mulâqullâhi kam min fi’ating qâlû lâ âmânû ma’ahû qâlû lâ thâqata hu ma’ash-shabirîn
Terjemahannya: “Orang-orang yang beriman akan bertemu Allah, maka katakanlahlah berapa banyak kelompok kecil yang mampu mengalahkan kelompok besar dengan perintah Allah” dan Allah beserta orang-orang yang bersabar (Al-Baqarah: 249).
Terkait hal ini, Syekh Ali Jaber mengajarkan agar permasalahan diselesaikan secara damai.
Hal tersebut disalin pada Minggu (30/9/2024) di YouTube Yayasan Syekh Ali Jaber.
Menurutnya, ketika seseorang sedang marah atau emosi, tindakan atau perkataan yang diucapkan menyakiti perasaan orang lain.
Syekh Ali Jaber menjelaskan, “Kamu tidak boleh marah, apapun yang terjadi, jangan marah. Kalau harus marah, kamu sudah tidak kuat lagi, emosi sedang tinggi dan mulut panas. .” Ali Jaber
“Kenapa? Karena saat buka mulut karena marah, keluarlah kata-kata yang menyakiti hati orang lain,” jelasnya.
Syekh Ali juga mengatakan: Kemarahan dapat merugikan diri sendiri dan harus dihindari. Jika Anda tidak hati-hati dalam berbicara dan menjawab permasalahan.
Ketika seseorang sedang marah atau emosi, dikatakan kerasukan setan. Beliau telah menugaskan tugas untuk meyakinkan orang-orang agar tidak bisa salah.
Syekh Ali berkata: “Karena manusia tidak boleh marah, tapi tetap berkata baik, kenapa? Karena saat mereka marah, setan ada bersama mereka.”
Sebagai Utusan Tuhan, semoga Tuhan memberkati dia dan memberinya kedamaian, mengatakan:
“Jika ada di antara kalian yang marah, diamlah.” (Hazrat Ahmad, 1:239)
Ternyata dalam hadits yang sangat terkenal ini, diam lebih indah dari pada menghakimi dan mengungkapkan perasaan. Itu sebabnya orang bijak mengatakan diam itu emas.
Karena amarah berasal dari setan dan bersifat panas, maka Rasulullah SAW menganjurkan agar seorang muslim yang sedang marah berwudhu. Dia berkata:
Sesungguhnya amarah itu berasal dari setan, dan setan yang mengatasi amarah itu adalah salah satu dari kalian, maka wajiblah berwudhu.
Sesungguhnya amarah itu berasal dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api dapat dipadamkan dengan air, dan jika salah seorang di antara kalian marah maka berwudhulah. (H.Abu Dawud No.4784) (Klw)
Tuhan tahu