Lampung Timur, disinfecting2u.com – Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang baru pulang dari Jepang akan menghadapi hukum. Dia ditangkap Bareskrim Polda Lampung Timur karena diduga terlibat kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Warga Kecamatan Sukada, Lampung Timur, S.W. Tersangka (44) menjanjikan banyak warga Lampung pekerjaan yang sangat menguntungkan di perusahaan pertanian Jepang.
“Korban yang tertipu memberikan uang kepada tersangka untuk menutupi seluruh keperluan keberangkatannya,” kata Kepala Reskrim Polres Lampung Timur AKP Maulana Rahmat Al-Haqqi, Sabtu (11/09/2024). ).
AKP Maulana Rahmat Al-Haqqi mengungkapkan, tersangka melakukan tindak pidana tersebut dengan berjanji akan mempekerjakan sebagian warga negara bagian Lampung Timur pada perusahaan pertanian atau perkebunan di Jepang dengan gaji bulanan sebesar 25 juta rupiah.
Setelah tertarik dengan janji menggiurkan tersebut, korban S.D. (38) Seorang warga Kecamatan Marga-Tiga langsung mendatangi tersangka bersama rekan-rekannya.
Korban kemudian meminta tersangka mengirimkan uang sebesar Rp198 juta karena untuk memenuhi beberapa kebutuhan agar korban dan rekannya bisa bekerja di Jepang, jelasnya.
Setibanya di Jepang, pada awal Mei lalu, korban dan rekan-rekannya diketahui tidak ditawari pekerjaan di perusahaan tersebut, melainkan hanya bekerja sebagai penyebar pupuk di kebun pribadi selama 1 hari, dengan gaji Rp 900 ribu. .
Merasa ditipu, korban dan rekan-rekannya memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Mendapat informasi tersebut, petugas polisi langsung melakukan penyelidikan dan akhirnya menangkapnya sekembalinya ke Indonesia.
Untuk melengkapi penyelidikan, petugas Reskrim Polres Lampung Timur juga menyita barang bukti berupa beberapa paspor dan tiket pesawat.
Pelaku dijerat Pasal 4 atau Pasal 81 juncto Pasal 69 atau Pasal 83 juncto Pasal 68 Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pencabutan Tindak Pidana Perdagangan Orang. ), (c), (d) dan (e) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Republik Indonesia atau Pasal 378 KUHP (Pooj/WNA).