TvOenews.com – Almarhum Syekh Ali Jaber angkat bicara soal posisi area salat saat berada di masjid, mendiang Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa posisi tersebut merupakan salah satu cara salat di gereja yang salah.
“Orang yang shalatnya salah,” kata mendiang Syekh Ali Jaber, dikutip disinfecting2u.com dari kanal YouTube Yayasan Syekh Ali Jaber, Minggu (15/10/2024).
Almarhum Syekh Ali Jaber juga menjelaskan tentang batasan area salat di masjid.
Almarhum Syekh Ali Jaber mengatakan, salat di masjid adalah hal terpenting bagi laki-laki. Sebab, anjuran bagi laki-laki untuk salat berjamaah di masjid dijelaskan dalam hadis dan pendapat.
Dari salah satu hadits yang menunjukkan manfaat salat berjamaah di masjid untuk mendapat pahala 27 tanda, Rasulullah SAW bersabda:
Layanan Pelanggan yang Dapat Diatur
Artinya : “Shalat berjamaah lebih baik 27 derajat dari pada shalat sendirian.” (HR.Muslim)
Mantan Imam Besar Masjidil Haram itu menyebutkan tempat-tempat yang harus didengarkan sebelum memulai salat di masjid. Katanya, penandaan tempat ibadah harus dilakukan.
Ia juga mengatakan, selain shalat saat salat, seorang mukmin juga bisa mendapatkan pahala yang besar sesuai hadis yang disebutkan di atas.
“Masyarakat yang sedang salat sebaiknya dikembalikan ke tempatnya,” ujarnya.
Selain itu, Syekh Ali Jaber secara gamblang mengatakan meninggal di tempat larangan itu. Katanya tempatnya di depan pintu gereja.
Ia sering melihat banyak orang duduk dan berdoa di depan pintu gereja.
“Ada yang salat, tapi di depan pintu, dan kalau ada yang mau lewat (dihalangi), tidak boleh,” jelasnya.
Ia yakin, orang yang berdoa di depan pintu bisa berdebat dan mengganggu orang lain yang lewat, baik saat masuk maupun keluar gereja.
“Yang salah di sini bukan orang yang berdiri, tapi orang yang salat karena berdiri di tempat orang berjalan,” ujarnya.
“Sekarang kita yang berdoa, kita juga harus berdiri,” ujarnya.
Ia mengatakan, salat sunnah yang dilakukan di masjid juga berlaku di tempat yang dilarang. Ketentuan ini untuk menjaga perdamaian dalam urusan keagamaan di tempat-tempat suci.
“Kalau beraktivitas, jangan salat di depan pintu atau di samping tangga agar tidak ada orang yang keluar,” jelasnya.
Dan mantan Imam Besar Masjid Nabawi ini mengatakan bahwa baris pertama merupakan tanda terpenting untuk mendapatkan pahala yang besar.
“Tapi kalau ada yang salat di baris pertama, ada yang mau lewat, kita berhak menghentikannya, dia tidak bisa lewat,” tutupnya.
Valahu A’lam Bishawab.
(terkejut)