disinfecting2u.com – Almarhum Syekh Ali Jaber pernah membahas tuntas waktu dan jumlah rakaat Sunnah Nabi Muhammad SAW saat menunaikan shalat Dhuha, Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW punya satu Sunnah. segi jumlah rakaat dan waktu terbaik ibadahnya dari afdhol.
Syekh Ali Jaber menjelaskan, waktu terbaik shalat Dhuha adalah sebelum jumlah rakaat yang biasa dilakukan Nabi Muhammad SAW.
“Tidak perlu salah hitung, dari saat azan hitung dua jam. Kalau habis dua jam itu baru bisa shalat,” kata Syekh Ali Jaber, diadaptasi melalui tayangan YouTube saluran Yayasan Syekh Ali Jaber. , Rabu (27/11/2024).
Mengapa harus menghitung waktu terbaik shalat Dhuha dengan menghitung dari azan Subuh? Syekh Ali Jaber mengatakan perhitungan program merupakan salah satu aspek untuk menghindari kesalahan.
Rasulullah SAW menjelaskan dalam hadisnya bahwa waktu melaksanakan shalat Dhuha dimulai sejak matahari terbit.
Saat matahari mulai muncul berada pada posisi meninggi kurang lebih 7 hasta yang merupakan awal ibadah sunnah pagi ini.
Namun Syekh Ali Jaber menyatakan, ada waktu tertentu dari awal salat sunnah ini yang bisa membawa keberuntungan.
“Saat matahari terbit tidak boleh salat (Dhuha),” ujarnya.
Mantan hakim Hafizh Indonesia ini menjelaskan mengapa azan Subuh dijadikan acuan penting untuk menentukan waktu mulainya Dhuha.
Dalam adzan Subuh dimungkinkan untuk menentukan waktu pasti kapan matahari benar-benar terbit di pagi hari sebagai waktu larangan pelaksanaan Dhuha.
Misalnya, azan jam empat, saat matahari terbit? Jam 5.40, kapan saya bisa salat? 15 menit sebelum saya salat, ujarnya.
15 menit setelah matahari terbit menandai dimulainya waktu shalat Dhuha. Jika Anda bingung bagaimana cara menentukannya, Anda bisa menyaksikannya sejak adzan subuh tiba.
“Bisa salat Syuruk atau salat Dhuha,” imbuhnya.
Abu Darda ‘Radhiyallahu Anhu meriwayatkan sebuah hadits berdasarkan wasiat Nabi Muhammad SAW bagi umat Islam mengenai waktu terbaik Sunnah Dhuha, yang berbunyi:
Kata-kata: Kata-kata: Kata-kata yang dikehendaki Tuhan
Artinya: “Kekasihku (Rasulullah SAW) telah berjanji kepadaku untuk tidak meninggalkan tiga hal selama aku hidup: puasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha dan tidak tidur sampai aku shalat Witir.” (HR.Muslim Nomor 722)
Demikianlah mantan Imam Besar Masjidil Haram itu pun menjelaskan waktu terakhir yang paling baik untuk shalat Dhuha. Kebanyakan orang mengetahui bahwa batasan terakhir mengacu pada azan zuhur.
“Waktu salat Dhuha dimulai setelah matahari terbit, sekitar 15-20 menit hingga siang hari,” jelasnya.
Ia mengawasi dari masjid-masjid dan musala di berbagai daerah setelah waktu yang ditentukan untuk Dhuhur, yaitu siang hari.
“Kalau Dzuhur jam 12 siang, berarti boleh salat Dhuha sampai jam 12.30,” imbuhnya.
Zaid bin Arqam meriwayatkan hadits batas waktu Dhuha, sebagai berikut:
“Nabi SAW bersabda kepada penduduk Quba dan mereka sedang shalat Dhuha.” Beliau bersabda, “Sholat awwabin (Dhuha) berlangsung selama panas terik (siang hari).” (HR Ahmad, Muslim dan Tirmidzi)
Jumlah rakaat terbaik salat Dhuha akan menjadi penjelasan penting bagi Syekh Ali Jaber selain waktu terbaiknya.
Merujuk pada karya Ustadz Arif Rahman dalam buku berjudul “Berkahnya Sholat Dhuha, Meraih Rejeki Sepanjang Hari Ditambah Ayat & Doa Membuka Rezeki”, ia menjelaskan bahwa ada keutamaan tersendiri dalam setiap rakaat yang dilakukan umat Islam di bulan Ramadhan. pelaksanaan Dhuha.
Syekh Ali Jaber sering mendengar Rasulullah SAW mempunyai kebiasaan shalat Dhuha hingga menunaikan belasan rakaat.
“Sholat Dhuha ada delapan, bukan 12, delapan (rakaat) sunah. Minimal dua,” tuturnya.
Mengapa Nabi Muhammad SAW memiliki Sunnah Rakaat Sholat Dhuha tidak lebih dari 10 atau lebih?
“Kalau kerja, kalau salat Dhuha delapan rakaat, lama-lama dimarahi atasan,” ujarnya.
Masyarakat yang sibuk bekerja tetap bisa merasa aman dan nyaman tanpa diganggu dengan rela menunaikan shalat Dhuha hingga belasan rakaat.
“Harus beradaptasi dengan kondisi kerja, tapi kalau 2 rakaat, Insya Allah tidak lama,” ujarnya.
Maksimal afdhol shalat Dhuha adalah empat rakaat, tutupnya.
(satuan/satuan)