Deliserdang, disinfecting2u.com – Hingga hari keempat pasca longsor melanda Kotapraja Deliserdang di Kabupaten Sibolangit, akses jalan utama yang menghubungkan Medan hingga Berastagi masih belum bisa dilalui. Material yang runtuh telah menyebabkan banyak titik di jalur bawah tanah, mengakibatkan lalu lintas terhenti total di kedua arah.
Hasil pantauan disinfecting2u.com di lokasi longsor pada Sabtu sore, 30/11/2024, kondisi jalan dari kawasan Sembaha hingga tikungan PDAM Sibolangit masih tertutup tumpukan tanah, batu, dan puing lainnya.
Kabel listrik yang melintang di sepanjang jalan meningkatkan risiko bagi pekerja dan petugas di lapangan. Banyak kendaraan yang masih terjebak di bawah puing-puing material longsoran, termasuk mobil dan bus wisata.
Alat berat terus dikerahkan untuk menghilangkan material yang menghalangi jalan. Proses pembukaan lahan menghadapi tantangan besar karena medan yang sulit dan kondisi cuaca yang tidak dapat diprediksi. Meski upaya intensif terus dilakukan, jalur Medan-Berastagi diperkirakan belum akan dibuka dalam waktu dekat.
Bahaya yang harus diwaspadai oleh semua tim lapangan adalah kemungkinan terjadinya longsoran berikutnya.
Kepala Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Deli Serdang Agus Salim Pane dalam keterangannya meminta masyarakat yang hendak melakukan perjalanan ke Berastaga atau sebaliknya bersabar dan mencari jalur alternatif.
“Kami ingin masyarakat menghindari kawasan tersebut hingga situasi benar-benar aman. Keamanan menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Bencana tanah longsor ini tidak hanya menghambat arus lalu lintas, namun juga berdampak pada perekonomian masyarakat setempat. Banyak pedagang dan pengusaha yang mengalami kerusakan di jalur Medan – Berastagi akibat terganggunya arus lalu lintas.
Kekhawatiran juga diungkapkan beberapa pengusaha pariwisata yang menilai jalur tersebut merupakan akses utama menuju destinasi wisata populer Berastagi.
Masyarakat disarankan untuk berhati-hati, terutama yang tinggal di daerah longsor. Kondisi cuaca ekstrem yang diperkirakan masih akan melanda wilayah Sumut dalam beberapa hari ke depan, meningkatkan risiko terjadinya bencana serupa. (Zul/wna)