TVONENWS.
Hal tersebut mereka ungkapkan setelah Red Sparks menambah rekor impresifnya dengan 12 kemenangan impresif di V-League pada 2024/25.
Diketahui, “Red Sparks” berhasil menorehkan rekor luar biasa di Liga Bola Voli Korea, yakni berhasil memenangkan 12 pertandingan berturut-turut.
Kemenangan ke-12 Red Sparks melawan Megawati Khan dan juara Collegiate V-League SUWON Hyundai E&C.
Dalam pertarungan sengit selama dua jam tersebut, pasukan Ko Hee-Jin di luar dugaan takluk 3-2 dengan skor tipis 3-2.
Lawan pertemuan itu lagi-lagi adalah Megavati Hanestri. Ia sukses mencetak 38 poin dan memiliki tingkat keberhasilan 53,85 persen.
Tertinggal 38 poin dari Swan Hyundai E&C, dengan Megapati Khanestri berada di urutan ketiga dengan Medwati Khanestri dengan 538 poin.
Sementara itu, Red Sparks meraih kemenangan ini untuk memperkecil jarak antara posisi pegunungan SuwoN Hyundai E&C dan mengatur kecepatan balapan empat lap tersebut.
Sedangkan Red Sparks dan Red Sparks merupakan yang pertama di jalan yang ditulis oleh Megawati Hannstriet.
Banyak kemenangan yang diraih Red Sparks tidak diraih dengan mudah. Mereka seharusnya tidak menyelesaikan pertandingan dengan set lengkap.
Maka tak heran jika banyak pemain yang kelelahan saat Red Sparks bermain hingga set terakhir di hampir setiap pertandingan.
Selain itu, absennya Megawati Handsti juga bisa membuat para penggemar sedikit khawatir menjelang laga live melawan fans Red Sparks, Minggu (26/1/2025).
Warga Korea akhirnya menyadari kondisi tersebut. Lewat tayangan Youtube SBBS Sport, mereka mengungkap kehebatannya.
Warga Korea juga tidak melaksanakan salat di Medawati Handsfestre, meski wajahnya sangat lelah.
“Mega terlihat sangat lelah, saya harap dia bisa menyelesaikan musim ini tanpa cedera. Saya berharap Mega panjang karir di Korea,” kata warga setempat.
Sementara itu, ada juga warga negara Korea bersama Megawati Khan Estestri. Mereka menuntut hadiah besar.
Fokus pada saudara sebangsa, dukung di Indonesia, tingkatkan dukungan di Indonesia, semua berkat Mega. Seharusnya klub memberikan penghargaan kepada Mega, jelasnya.
Tak hanya itu, pemain asal Korea, Megawatt Hunnesitri, juga dikerahkan hingga menjadi atlet papan atas.
“Mega harusnya ada di level lain, pemain Korea jangan iri pada Mega, tapi pikirkan pemain seperti itu,” tutupnya kepada fans Korea.
Ini adalah kasus lain yang melibatkan dua warga negara Korea. Keduanya mengabarkan bahwa popularitas Megawati Ginseng adalah yang terburuk di Negeri Ginseng.
“Megawatty semakin populer di dunia bola voli, dan dia sering membicarakannya di lingkungan saya. Lingkungan saya adalah kampung halaman Ko Hee-Jin,” kata Correa.
“Luar biasa. Ini tahun kedua Mega dan dia melakukannya dengan sangat baik. Saya kira dia akan melakukannya lagi tahun depan.”
Selain itu, Red Sparks akan menjamu AI-Chili di Chaundmu Gymnasium pada Minggu sore (26/1/2025).
(Khan)