Jadi Sebenarnya Umat Muslim Boleh Apa Tidak Beri Ucapan Natal? Ini Pandangan Prof Quraish Shihab yang Bikin Adem

disinfecting2u.com – Hukum ucapan natal selalu menjadi perdebatan di masyarakat, ada yang bilang boleh, ada pula yang bilang haram.

Lalu bagaimana pandangan Islam yang sebenarnya? Seperti dilansir dari akun Instagram Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag), dijelaskan bahwa pengiriman ucapan selamat Natal kepada non-Muslim termasuk bagian Ucapan Natal? untuk melakukannya dengan baik.

Kemudian dijelaskan bahwa menurut Prof. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah: Pesan, Konsep dan Pemahaman Al-Qur’an, ada ulama yang membolehkan umat Islam memberikan ucapan selamat Natal kepada umat Nasrani.

Pendapat tersebut berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Maryam ayat 33 yaitu ucapan selamat atas kelahiran Nabi Isa.

“Al-Qur’an sendiri memberikan contoh salam yang ditujukan kepada para nabi, seperti Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, Harun, keluarga Ilyas dan nabi-nabi lainnya,” tulis laporan Bimas Islam, dikutip disinfecting2u.com, Rabu (25). ). /12/2024).

“Jika kita bisa memohon doa dan salam kepada Nabi Isa seperti nabi lainnya, mengapa tidak boleh merayakan hari lahirnya?” lanjutnya.

Kemudian dijelaskan juga bahwa Nabi Muhammad SAW juga memperingati peristiwa penyelamatan Nabi Musa dari Fir’aun dengan menjalankan puasa Asyura. 

Lebih lanjut Rasulullah SAW juga bersabda bahwa para nabi adalah anak manusia, meskipun berbeda ibu, tegasnya.

Jadi, tergantung pandangan ini, ucapan syukur atau hormat kepada Nabi Isa Sebagai salah satu nabi Allah tidaklah bertentangan dengan ajaran Islam.

“Mengucapkan Selamat Natal kepada non-Muslim adalah bagian dari sikap baik terhadap mereka,” ujarnya.

Menurut Mushhafa Az-Zarqa, ahli hukum Islam asal Suriah, ini merupakan bentuk kerja sama yang baik dan terhormat dalam kehidupan bermasyarakat, lanjutnya.

Oleh karena itu hukumnya mengucapkan Selamat Natal, dan dapat menjadi nasehat untuk menebar kebaikan dan menjaga keutuhan agama lain.

Sementara itu, hasil riset disinfecting2u.com mendapat penjelasan lain dari Prof. Quraish Shihab tentang hukum ucapan selamat natal.

Dalam video yang diposting di YouTube Ulama Nusantara pada 27 Desember 2018 bertajuk Mengucapkan Selamat Natal, Quraish Shihab berpendapat bahwa seorang umat Islam boleh menyambut Natal.

Prof. Quraish Shihab mengatakan selama tidak mempengaruhi keimanan.

“Selama imanmu kuat, tak ada salahnya mengucapkan Selamat Natal,” kata Prof. Quraisy Shihab.

Faktanya, Prof. Quraish Shihab mengatakan, di dalam Al-Quran ada Natal yang penuh berkah.

“Orang pertama yang mengucapkan Selamat Natal adalah Isa As. “Pertama kali saat ia dilahirkan,” jelas Prof. Quraisy Shihab.

“Doa terbaik untukku di hari ulang tahunku, Selamat Natal,” lanjutnya.

Berikut ayat yang dimaksud dan dibaca Profesor Quraish Shihab dalam video tersebut.

Allah tidak menyukai وَيَوْمَ اُبْعَثُ حَيًّا

Latin: Was-salāmu ‘alayya yauma wuttu wa yauma amūtu wa yauma ub’aṡu ḥayyā(n).

Artinya: Semoga kesuksesan dianugerahkan pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan.” (QS. Maryam : 33)

Demikianlah ucapan selamat Natal yang disampaikan Prof. Quraish Shihab menyebutkannya dalam Al-Quran.

“Tetapi kami tetap berpegang teguh pada keyakinan bahwa Yesus bukanlah anak Allah melainkan utusan Allah,” jelas Prof. Quraisy Shihab.

Menurut Prof. Quraish Shihab, sebenarnya permasalahan ucapan natal ini hanya terjadi di kawasan Asia Tenggara saja.

“Ketika dia berada di Mesir, Syekh Agung mengunjunginya dan mengucapkan selamat kepadanya. “Kami turut berbahagia atas kebahagiaan mereka namun jangan sampai merusak keimanan mereka,” kata Prof. Quraisy Shihab.

“Kita hidup damai, tapi lakum dinukum waliyadin (Bagimu agamamu dan bagiku agamaku),” kata Profesor Quraish Shihab.

Prof. Quraish Shihab memahami bahwa tidak mungkin menyatukan pendapat masyarakat di dunia ini.

“Sekarang tidak mungkin menggabungkan semuanya. Gunung-gunungnya berbeda, tumbuhannya berbeda, orangnya berbeda. “Kita mungkin mempunyai rambut yang sama, tapi pemikiran kita berbeda,” kata Prof. Quraisy Shihab.

“Ayat Alquran juga seperti itu. Saya mengerti, Anda mengerti. “Semuanya bisa berjalan baik dan semuanya bisa salah,” lanjutnya.

Prof. Quraish Shihab menjelaskan, Al-Quran menjelaskan prinsip bahwa manusia boleh berkelompok tetapi berselisih paham.

“Allah menghendaki kita berbeda, namun Allah tidak mau melawan. Allah telah memberikan kekuasaan kepada siapa pun untuk berpendapat dan jika ia melakukan kesalahan maka ia akan dihukum,” tegas Prof Quraish Shihab.

“Ada Syafi’i, Maliki, ada Syi’ah, ada Salafi, dan sebagainya. Ayo bertarung. “Mari kita jadikan Alquran seperti wadah Ilahi,” kata Prof. Quraisy Shihab.

Menurutnya, semakin kaya maka masakannya akan semakin beragam.

Asalkan berbeda pendapat, namun landasan keyakinannya sama, hal itu tidak menjadi masalah.

“Boleh kita bertemu, asalkan tidak bertentangan dengan prinsip agama, itu isu yang sejalan,” jelasnya.

“Apa salahnya kalau kamu menghinaku, apa salahnya kalau kamu tidak percaya padaku,” lanjutnya.

Sebab, yang tidak beriman dalam Islam berarti tidak beriman pada enam rukun iman.

“Itu aqidah. Kalau beda undang-undang, boleh beda pendapat,” kata Prof Quraish Shihab.

Karena menurut Prof. Quraish Shihab, semua ajaran selama tidak bertentangan dengan iman namun berbeda pandangan terhadap hukum tidak menjadi masalah.

Syafii benar, Maliki benar, Syiah Ithna-Asheri benar, ujarnya.

“Kami tidak terima kalau kaum Syi’ah mengatakan Nabi Muhammad SAW berbohong. Menurut beliau kaum Salafi itu benar, mungkin menurut saya mereka kurang benar,” lanjut Prof Quraish Shihab.

Itu sebabnya Prof. Quraish Shihab mengajak semua orang untuk hidup damai tanpa merasa benar satu sama lain.

“Mari kita hidup dalam damai. Sebab, di dalam Alquran ada ayat Al Maidah ayat 16. Allah memberi petunjuk kepada hamba-Nya yang mencari keridhaan-Nya, ujarnya.

Berikut ini adalah bagian dimana Prof. Quraisy Shihab.

يَّهْدِيْ بِهْ Jika Tuhan menghendaki, Tuhan menghendaki, apa yang Tuhan kehendaki

Artinya: Melaluinya (kitab suci) Allah menunjukkan jalan keselamatan kepada orang yang mengikuti keridhaan-Nya, mengeluarkannya dari kegelapan lain menuju cahaya dengan izin-Nya, dan menunjukkan kepadanya jalan (yang lurus). (QS. Al Maidah : 16)

Jadi apapun pandangan kalian tentang fiqih, mari kita bersama-sama menuju surga Allah SWT.

“Banyak jalan menuju surga, yang terpenting menuju kepada Allah SWT,” kata Prof. Quraisy Shihab.

Lebih lanjut Nabi Muhammad SAW juga memperingatkan dalam sejarah bahwa umatnya akan terpecah menjadi 73 golongan.

Rasulullah SAW bersabda,

“Orang-orang Yahudi terbagi menjadi 71 golongan, umat Nasrani terbagi menjadi 72 golongan, dan umat-Ku akan terbagi menjadi 73 golongan. Semuanya akan masuk neraka kecuali satu golongan.”

Para sahabat bertanya, “Siapakah kamu wahai Rasulullah?”

Beliau menjawab: “Orang-orang yang mengikuti jalanku dan jalan teman-temanku.”

(HR. Abu Dawud, nomor 4597; At-Tirmidzi, nomor 2641; Ibnu Majah, nomor 3992)

Itu sebabnya Prof. Quraish Shihab mengajak kita, walaupun berbeda pendapat, selama iman kita sama, mari kita bersatu dan tidak saling menuduh.

“Mari kita semua masuk surga bersama-sama meski berbeda pendapat (pandangan fiqih),” tutupnya.

Demikianlah Pengertian Hukum Ucapan Natal Menurut Prof. Quraisy Shihab.

Wallahu’alam bishawab

(duduk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top