Jadi Mesin Gol, Tak Disangka Ternyata Pemain Timnas Indonesia Ini Putuskan Mualaf Setelah Diajak ke Masjid: Itu Menyentuh…

disinfecting2u.com – Ragnar Oratmangoen menjadi salah satu pemain yang mendapat kewarganegaraan Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong.

Ragnar diketahui telah menjadi warga negara bersama Thom Haye. Pada Senin (18/3/2024), keduanya dilantik sebagai WNI di Kantor Wilayah DKI Jakarta.

Sejak bermain untuk Indonesia dan timnas, Ragnar kurang mendapat perhatian dari para pendukungnya dan masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah permainan pertahanannya di Indonesia bersama tim Garuda.

 

 

Bagaimana tidak, saat Ragnar mulai bermain untuk timnas saat melawan Vietnam di babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026, Ragnar mampu melepaskan tembakan ke arah pertahanan lawan.

Ragnar menjadi salah satu pencetak gol pada menit ke-23 pertandingan. Berkat gol yang dicetak pemain kelahiran 1998 itu, Indonesia mampu mencetak gol kedua.

 

Tak sampai disitu saja, Ragnar juga mencetak gol ke gawang Bahrain dalam laga kontroversial Kamis (10/10/2024) lalu.

Indonesia yang sudah tertinggal 0-1 dari Bahrain, berhasil menyamakan skor lewat gol yang dicetak Ragnar Oratmangoen pada menit ke-45+3.

 

Di sisi lain, bukan hanya permainannya di lapangan saja yang bersinar. Kehidupan pribadi Ragnar tidak diawasi secara ketat karena ini adalah peristiwa yang tidak biasa dalam proyek kewarganegaraan dalam pelatihan Shin Tae-yong. Ragnar menjadi satu-satunya pemain timnas Indonesia yang memiliki riwayat masuk Islam. Karena itu, ia justru dipanggil “Wak Haji” oleh para pendukung timnas Indonesia. 

 

 

Tentu saja keputusan untuk menjadi seseorang tidak terjadi secara instan. Ragnar pun membeberkan jalan perjalanan spiritualnya, hingga ia memutuskan masuk Islam dan menjadi Kristen.

Pria yang akrab disapa Wak Haji itu dalam sebuah pertemuan meminta beberapa wartawan menutup pintu, seperti dilansir YouTube BOLASPORTCOM, Selasa (5/11/2024).

 

Dalam wawancara yang sama, Ragnar Oratmangoen mengaku belajar Islam dari teman-teman Muslimnya.

Bahkan, teman-temannya juga ikut terlibat dalam perjalanan spiritualnya menuju perpindahan agama, karena sering mengajaknya ke masjid.

 

“Saat itu teman-teman saya sering mengajak saya ke masjid. Mereka mengajari saya tentang Tuhan dan bagaimana agama ini (Islam) dapat membantu saya dalam hidup,” kata Ragnar.

 

Menurutnya, apa yang dipelajarinya tentang Islam dari teman-temannya itulah yang menyentuh hatinya dan membuatnya memutuskan menjadi seorang Muslim.

“Hati saya tersentuh ketika akhirnya saya memutuskan menjadi seorang Muslim,” ujarnya.

 

 

 

Ragnar mengaku menjadi muslim sejak remaja, khususnya di usianya yang ke-15 tahun. Oleh karena itu, ia merasa senang sesampainya di Indonesia karena bisa melihat semangat yang berbeda. Sebab, Indonesia mempunyai jumlah penduduk beragama Islam yang besar.

Ragnar pun mengaku senang saat mendengar suara salat yang menandai azan.

“Saya pertama kali mendengarnya di tempat latihan. Saya mendengar azan saat latihan dan menurut saya bagus sekali. Saya senang mendengar azan dan merasakan semangat itu,” ujarnya. (aliran)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top