Jakarta, disinfecting2u.com – Jabatan presiden di Lebanon sudah kosong selama lebih dari dua tahun.
Kamis (28/11/2024) Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri mengumumkan sidang parlemen untuk memilih presiden akan digelar pada 9 Januari 2025.
Kekosongan presiden adalah akibat dari kebuntuan politik yang dipicu oleh serangan Israel terhadap Lebanon selama setahun terakhir.
Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) mengatakan Berri membuat pengumuman itu selama sesi parlemen, menekankan bahwa anggota parlemen harus diberi waktu satu bulan untuk mencapai konsensus.
Ia juga mengatakan akan mengundang duta besar dari negara lain untuk menghadiri sesi pemilihan presiden.
Parlemen Lebanon sejauh ini telah mengadakan setidaknya 12 sesi, dengan masa jabatannya berakhir pada 31 Oktober 2022.
Namun dia tidak bisa mencapai kesepakatan.
Kandidat presiden Lebanon memerlukan dua pertiga suara, atau dukungan 86 anggota parlemen, untuk lolos pada putaran pertama pemilu.
Maka diperlukan mayoritas absolut untuk memenangkan pemilu.
Pengumuman Berry tersebut disampaikan sehari setelah perjanjian gencatan senjata antara Lebanon dan Israel mulai berlaku pada Rabu (27/11/2024), mengakhiri konflik lebih dari 14 bulan antara tentara Israel dan kelompok Hizbullah. (semut/nsi)
