Inilah Impian Marissa Haque Semasa Hidup yang Belum Tercapai

Jakarta, disinfecting2u.com – Kesedihan dirasakan seluruh masyarakat Indonesia. Salah satu petinggi sekaligus mantan anggota DPR, Marissa Haque, meninggal dunia di usia 61 tahun pada Rabu (2/10/2024) dini hari. 

Kabar ini pertama kali diumumkan kedua putrinya Bella Fawzi dan Chiku Fawzi melalui akun Instagram pribadinya. 

“Aku pulang ke Rahmatullah, Bu Marissa, ibuku, aku berdoa untukmu,” tulis Chiki di Instagram Stories-nya. 

Marissa telah memimpikan sepanjang hidupnya tentang mimpi yang tampaknya tidak mungkin tercapai. Sebagai pendiri Ikatan Pengusaha Wanita Muslim Indonesia (IPemi), Marissa berharap semakin banyak produk halal asal Indonesia yang masuk ke pasar Jepang, seiring dengan meningkatnya populasi Muslim di negara tersebut. 

“Satu kesempatan lagi, karena umat Islam di Jepang semakin bertambah, meski tidak sampai satu persen pun produk halal kita bisa datang ke sini,” kata Marissa saat berkunjung ke Tokyo 2023. 

Ia mengatakan, pihaknya mengunjungi beberapa pusat Muslim Jepang, mulai dari Masjid Tokyo di Tokyo, Masjid Tsukuba di Prefektur Ibaraki, dan Chiba Islamic Cultural Center (CCIC) di Prefektur Chiba, untuk menjajaki peluang bisnis. . 

Tak hanya itu, Marissa Haque juga mengatakan peluang yang bisa dimanfaatkan adalah kerja sama sertifikasi halal yang saat ini sedang berjalan dengan negara lain seperti Malaysia, Taiwan, Korea Selatan, Arab Saudi, dan lain sebagainya. 

“Indonesia juga punya MUI (Majelis Ulama Indonesia), standar kita sama, kenapa harus impor dari negara lain,” ujarnya saat itu. 

Meski demikian, Marissa Haque mencatat standar dan regulasi terkait pengolahan di Jepang masih sangat ketat. Hal ini membuat produsen Indonesia, termasuk sayuran, buah, dan daging, sangat sulit untuk masuk. 

Jepang sendiri mengimpor daging halal dari Brazil, antara lain ayam giling, bebek giling, dan daging tanpa tulang. Sedangkan sapi yang datang lebih banyak dari Australia. 

Sayuran tropis sebagian besar diimpor dari Malaysia dan Filipina, atau negara-negara di Amerika Selatan.

“Memang kalau mau bersaing, gap ini harus kita isi, standarnya harus kita ikuti,” ujarnya.

Mendiang Marissa Haque saat itu berpesan, masih ada peluang bagi pengusaha UMKM Indonesia, khususnya di pasar Asia Tenggara Jepang, karena masih memiliki preferensi dan selera yang sama. 

“Ipemi Sumbar sudah mulai menyediakan jengkol dan pete untuk masyarakat Myanmar dan Kamboja di Jepang. Kalau dagingnya keras, kita bisa pindah ke sana, seperti panas kering, keripik atau cookies,” ujarnya dalam Perjalanan Marissa Haque.

Almarhum Marissa Haque merupakan anggota DPR Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di daerah pemilihan Jawa Barat II yang mencakup Kabupaten Bandung. 

Perjalanan politik dunianya kemudian berlanjut hingga pada Agustus 2006, ia diminta mundur dari PDIP dan DPR, mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Banten pada Pilkada Banten, bersama Zulkieflimansyah yang tidak mendapat dukungan dari DPR. PDIP. . 

Pada tanggal 7 Oktober 2007, Marissa Haque bergabung dengan Partai Persatuan Progresif (PPP). Ia kemudian pindah ke Partai Amanat Nasional (PAN) pada tahun 2012. 

Setelah menjadi politikus, Marissa Haque merupakan pendiri Ikatan Wanita Pengusaha Muslim Indonesia (Ipemi) dan pengajar di Sekolah Ekonomi Bank Indonesia di Kemang, Jakarta Selatan. (semut/nsp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top