Jakarta, disinfecting2u.com – Kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) sangat membawa dampak bagi Indonesia. Pria berusia 78 tahun ini juga mempromosikan kebijakan “America First” dan mempraktikkan proteksionisme dalam motonya.
Tindakan tersebut diperkirakan akan mempersulit arus barang ke AS dan dapat mengganggu pergerakan perekonomian negara-negara yang telah mengekspor produk ke AS, seperti Indonesia, namun tidak menimbulkan kerugian total bagi Indonesia. Teuku Riefky, Ekonom Lembaga Pengkajian Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI, meyakini Indonesia bisa mendapatkan keuntungan dari kebijakan proteksionis Presiden Amerika Serikat (AS) yang terpilih kembali, Donald Trump.
“Secara historis, Trump adalah seorang proteksionis. Meski demikian, hal tersebut bukan berarti pertanda buruk bagi Indonesia. Sebenarnya Indonesia mungkin akan mendapat manfaat kalau kita bisa mempersiapkan diri, kata Riefky saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat (11/8/2024).
Teuku Riefky memperkirakan jika Trump meneruskan kebijakan proteksionis yang diterapkan pada periode pertamanya pada 2017 hingga 2021, maka peta perdagangan dan investasi global akan terdistribusi kembali.
Sebab, sikap proteksionisme Trump akan menaikkan tarif impor terhadap negara-negara yang berdagang dengan AS, khususnya Tiongkok. Jika tarif impor dinaikkan, kemungkinan akan terjadi perubahan haluan di mitra dagang.
“Misalnya, jika tarif antara AS dan Tiongkok naik, maka AS tidak lagi mengimpornya dari Tiongkok, melainkan dari Meksiko. Seperti Tiongkok, mereka mungkin tidak lagi mengimpor dari AS, melainkan dari Vietnam atau Eropa. “Sehingga ada penataan kembali rantai pasok global,” jelasnya.
Di sisi lain, arus investasi mengikuti arah perdagangan. Jika tarif antara AS dan China tinggi, Anda bisa mengalihkan investasi ke negara lain yang tarifnya tidak terlalu tinggi.
Ia yakin Indonesia bisa memanfaatkan kondisi ini dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk memantau perkembangan arah kebijakan perdagangan AS di bawah pemerintahan Trump.
Donald Trump telah memenangkan pemilihan presiden AS tahun 2024 melawan saingannya dari Partai Demokrat dan wakil presiden petahana Kamala Harris, menurut jajak pendapat tanggal 6 November dan outlet media besar AS.
Pada tanggal 8 November, Associated Press (AP) melaporkan bahwa Trump telah memenangkan 295 suara elektoral, melampaui 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk memenangkan pemilihan presiden AS.
Namun, Harris sejauh ini baru meraih 226 suara elektoral.
Namun, pemilihan presiden AS tahun 2024 masih jauh dari selesai karena masih ada proses tambahan yang harus diselesaikan sebelum Trump dapat secara resmi dinyatakan sebagai presiden terpilih dan dilantik. (semut/nsp)