disinfecting2u.com – Kuya Yahya menjelaskan, laki-laki tidak shalat Jumat jika ada Udjur.
Seperti yang anda ketahui, Sholat Jum’at merupakan salat yang dilakukan oleh setiap muslim yang lahir setiap hari Jum’at pengganti salat Ashar.
Sholat Jumat dilaksanakan secara berjamaah di masjid dan diawali dengan dua khotbah.
“Doa yang sederhana adalah dosa, apalagi pada shalat Jumat, maka dosa besar adalah penyebab hati,” kata Kuya Yahya al-Bahá dalam video khutbahnya yang diunggah di saluran TV tersebut.
Namun Kuya Yahya menjelaskan, laki-laki boleh melewatkan salat Jumat jika memang ada udjur atau alasannya.
Jadi, Jumat, udjur-udjur, jelas Baina Yahya.
“Apa yang menyebabkan orang berangkat pada hari Jumat? Apa itu Udzur?”
Berikut alasan udjur atau laki-laki tidak boleh menuntut salat Jumat yang dijelaskan Kuya Yahya secara detail.
Alasan pertama mengapa udjur atau laki-laki tidak menuntut salat Jumat adalah karena sakit.
“Masyarakat bisa berangkat pada hari Jumat – antar orang yang sakit,” jelas Kuya Yahya.
Adapun sakit yang disebut dengan istilah buya yahya ini tidak perlu dirawat, namun bisa juga merupakan sakit rumah tangga seperti membuang-buang air.
Kuya Yahya berkata, “Rasa sakitnya berat dia duduk, menabung, mendengarkan khutbah atau shalat di sana (masjid).”
Biasanya dia menjelaskan sakitnya tidak serius di sana (masjid), dia langsung melambai, karena kembali ke kamar mandi, lanjutnya.
Namun Kuya Yahya mengingatkan bahwa ini bukan sekadar buang air besar. Namun semua penyakit itu membebani seseorang.
“Sulit baginya untuk tinggal di tempat ini, jadi mungkin dia akan berangkat pada hari Jumat,” jelas Baisa Yahya.
Jadi bukan hanya penyakit yang perlu diobati atau sakitnya saja yang memberatkan, dimana dia serius, tapi juga sakitnya yang tidak membuatnya serius, Udjur yang tidak shalat Jumat, kata Baisa Yahya.
Udjur berikutnya, yang membolehkan laki-laki, tidak shalat Jumat karena takut melanggar harkat.
Kuya Yahya berkata, “Suatu kehormatan baginya dan keluarganya diizinkan berangkat pada hari Jumat, karena khawatir anggota jiwanya khawatir.”
Misalnya saja Kuya Yahya yang mengatakan jika keluar maka akan terjadi kerusuhan di rombongannya.
Misalnya, kecuali kita benar-benar khawatir, kita tidak shalat Jumat karena takut terkena dampak, misalnya ada perang atau apa dan sebagainya, kata Kuya Yahya.
Atau contoh lain, kata Bua Yahya, ada anak perempuan di dalam rumah, banyak terjadi perampokan dan pemerkosaan di lingkungan yang mengancam perempuan di dalam rumah.
“Atau di rumah kami yang berbahaya, Anda satu-satunya laki-laki di rumah, punya anak perempuan, punya istri, tapi Anda mendengar kabar negara tidak aman, banyak pencurian, pemerkosaan, dan sebagainya. Tidak harus hari Jumat,” jelas Kuya Ya’ I.
Lanjutnya, “Termasuk seseorang yang tidak bisa tunduk pada kewajiban perempuan menjaga kehormatan harta hingga meninggalkan harta,” lanjutnya.
Namun jika masih ada tempat yang aman bagi wanita yang Anda tinggalkan, maka laki-laki hendaknya shalat pada hari Jumat.
Misalnya ada uang atau kantor yang semua perbuatannya menguntungkan seseorang dan tidak bisa dijaga kecuali laki-laki, sehingga laki-laki tidak menjalankan tugasnya di Jumatan, kata Baina Yahya.
Untuk itu bisa jadi petugas keamanan atau keselamatan, kata Bua Yahya.
Namun Kuya Yahya mengingatkan, meski diperbolehkan dan tidak diwajibkan salat, bukan berarti seluruh aparat keamanan tidak salat Jumat.
“Ruchi misalnya, butuh dua orang pengamanan, sedangkan sisanya harus salat Jumat. Enam petugas yang sedang tidak bertugas itu tidak segera,” kata Kuya Yahya.
Oleh karena itu, Kuya Yahya menekankan bahwa ajaran Islam sangatlah sederhana.
“Jadi kita belum perlu membebani umat untuk benar-benar beribadah,” perintah Kuya Yahya.
Katak udjur berikutnya yang membolehkan laki-laki tidak melaksanakan shalat Jumat adalah cuaca ekstrim seperti cuaca panas atau sangat dingin.
Namun cuaca panas dan dingin yang dimaksud dengan istilah buya yahya tidak umum terjadi di Indonesia.
“Belum seperti di negara kita, kalau di daerah tropis panas banget, tapi kalau di Arab panas sekali, dingin sekali, kalau panas dingin sekali,” kata Kuya Yahya.
Misalnya cuaca mengharuskan Anda memakai jaket tebal, namun tidak mengenakan jaket.
Sebaiknya digunakan saat keluar rumah jika tidak membahayakan kesehatan,” jelasnya.
Maka jika hal ini terjadi, seseorang tidak boleh shalat pada hari Jumat.
Jadi panas sekali atau dingin sekali, sebenarnya sangat sulit untuk meresepkannya, jelas Bua Yahya.
Ujur berikutnya yang bisa dilakukan adalah membuat orang sakit.
“Misalnya saudara yang sakit, ibu, saudara laki-laki dan perempuan adalah saudara Anda yang sakit, maka hendaknya Anda menjaga kepuasan Yahya.
“Tidak perlu salat Jumat, apalagi jika orang yang sakit itu nyaman bersamamu,” lanjut Buwa Yahya.
Namun hal ini tidak diharapkan. Anda tentu tidak ingin meninggalkan seseorang yang benar-benar sakit.
“Misalnya ibuku sayang nak, jangan tinggalkan aku, aku takut, atau istri saudara laki-lakiku tidak akan meninggalkanku, aku takut, aku tidak takut, jadi jangan takut, karena apa sakitnya, dia tidak melakukannya. butuh hari Jumat”,- kata Kuya Yahya.
Udzur berikutnya menyatakan bahwa salat Jumat Bua Yahya juga tidak menjadi wajib jika tidak sanggup menanggung kesalahan saat memasuki salat Jumat.
“Kalau masuk salat Jumat dan terburu-buru atau tertahan sehingga tidak bisa melepasnya, silakan dikeluarkan,” saran Kuja Yahya.
Jika kamu menuntaskan isi perut lalu mendirikan shalat Jum’at lalu meninggalkannya, maka kamu tidak bersalah.
“Kehilangan hari Jumat bukanlah dosa, tapi tidak bisa tergantikan,” kata Kuya Yahya.
Asal bagus ya bagus,” lanjutnya.
Udzur selanjutnya yang membuat seseorang tidak shalat jum’at adalah jika memiliki bau yang membuat tidak nyaman.
“Karena kami tidak menyusahkan orang lain,” nasehat Kuya Yahya.
“MasyaAllah SubhanAllah yang harus menjadi pilihan adalah Islam yang sangat indah, jika kita berkumpul dengan orang-orang kita tidak akan membuat orang kekurangan dengan wewangian kita, sehingga dianjurkan,” lanjut Buwa Yahya.
Maka Kuya Yahya mengingatkan jika ingin ke masjid harus mandi dan menggunakan wewangian.
Tapi kalau memang ada bau yang sangat menyengat, tidak perlu salat Jumat menyiksa orang, kata Kuya Yahya.
Udzur berikutnya, kuya yahya yang bisa dilakukan seorang muslim, berbunyi jika tidak mempunyai pakaian yang bagus, maka tidak boleh shalat pada hari Jumat.
“Ada orang yang bajunya tidak cocok, bajunya sobek, misalnya hanya baju bagus yang basah atau kotor di hari Jumat, tidak perlu shalat di hari Jumat,” jelas Kuya Yahya.
Sebab, ketika keluar rumah kemuliaan yang disebutkan Kuya Yahya, umat Islam berhak.
Hujan deras merupakan Udzuor berikutnya yang menyebabkan seseorang tidak bisa melaksanakan shalat Jumat.
“Hujan deras, memalukan, kalau sampai pagi dan basah kuyup, nanti Jumat Agung,” jelasnya.
Namun jika ia tetap pergi ke masjid dan melaksanakan salat Jumat, maka salat Jumatnya sah.
“Meskipun Udzur, dia berusaha secara hukum,” kata Kuya Yahya.
“Hujan deras memaksa dia berangkat secara sah, tapi Udjur kami suruh dia berangkat pada hari Jumat,” lanjutnya.
Misalnya ada angin kencang, ada angin topan, angin bertiup kencang, kalau berkendara berbahaya.
Next Uzur kalau masjidnya mirip banget di luar negeri.
Termasuk kemarin, kami menyatakan tidak perlu salat Jumat jika jarak masjid jauh, ujarnya.
“Masjid yang jauh itu gambaran, jelas sekali kalau di negeri orang kafir tidak bertanggung jawab pada hari Jumat,” lanjutnya.
Maka bila suara azan masih terdengar di daerah anda, maka hendaknya ia shalat pada hari Jum’at.
“Jadi desamu, kalau di desamu masih ada masjid, dengar Adjernya, maka sebaiknya salat,” kata Kuya Yahya.
“Tapi ADZ tidak menggunakan mikrofon alami adzan, orang berdiri di tanah, bukan di menara,” lanjutnya.
Tapi misalnya seperti di Jepang, meski masjidnya jauh, umat Islam tetap mau salat Jumat, Kuma Yahya menegaskan hal itu sah.
“Kalau itu datang, baguslah, seperti anak kita di Jepang yang masih kuliah, cerita yang mau memakan waktu 1 jam itu sah, boleh, tapi tidak terlalu diperlukan,” kata Kuya Yahya.
“Mungkin bertemu yang lain untuk silaturahmi, tapi kalau bukan hari Jumat, tidak apa-apa,” lanjutnya.
Wajib tahu beberapa doa jumat yang diucapkan oleh Kuya Tahya.
“Padahal dia tidak berbuat salah, tapi Udjur melakukannya pada hari Jumat agar kita tidak merasa bersalah,” kata Kuya Yahya.
Karena kalau dia merasa bersalah, akhirnya keluar terus, akhirnya susah, akhirnya berbuat dosa secara umum, lanjut Bua Yahya.
Namun karena Uzur sebenarnya tidak wajib pada hari Jum’at, maka hendaknya kita menyebarkan ilmu tersebut.
Demikian penjelasan Buya Yahya tentang Udzur-Udzur atau Alasan Tidak Sholat Jumat.
Wallahulam Bishwab