NEWS Ini Profil Tiga Orang yang Dikabarkan Ditugasi Prabowo Urus Badan Haji dan Umrah, Salah Satunya Cucu Pendiri NU

Jakarta, disinfecting2u.com – Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan mendirikan organisasi haji dan umrah.

Prabowo disebut memiliki tiga orang untuk mengelola Lembaga Haji dan Umrah, tiga orang yang diduga ditunjuk oleh Prabowo untuk mengelola Lembaga Haji dan Umrah adalah Irfan Yusuf (Gus Irfan), Afriansiya Noor, dan Dahnil Anzar Simanjuntak.

Berikut profil tiga orang yang disebut-sebut Gus Irfan, cucu KH Hasim Asiari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

Ini adalah susunan tiga orang yang disebut-sebut oleh Prabowo sebagai pengelola Lembaga Haji dan Umrah, salah satunya adalah cucu pendiri NU (Sumber: NU)

Gus Irfan merupakan penduduk asli Jombang, putra dari KH Yusuf Hasim, putra pendiri NU KH Hasyim Asy’ari.

Artinya Gus Irfan merupakan cucu pendiri NU.

Seperti halnya pengurus NU, Gus Irfan juga merupakan salah satu pengasuh pesantren (ponps) di Jombang. 

Gus Irfan belajar di negeri asalnya sejak kecil.

Namun semasa kuliah, Gus Irfan pindah ke Malang dan menyelesaikan studi S1 ​​di Universitas Brawijaya. 

Beliau lulus pada tahun 1985 dengan gelar sarjana dari Universitas Bravijaya. 

Setelah menyelesaikan gelar sarjananya, ia kembali melanjutkan studi masternya di universitas yang sama.

Sebelum menjabat di NU, Gus Irfan saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Lembaga Ilmu Ekonomi NU (LPNU).

Namun Gus Irfan sebelumnya bekerja sebagai Direktur Eksekutif (Sekum) di Pondok Pesantren Tebuireng.

Setelah berkecimpung di bidang pesantren, Gus Irfan diangkat menjadi Presiden Direktur PT BPR Tebuireng (1996-2016).

Pada tahun 2006, ia juga menjadi guru di Pondok Pesantren Al-Faros.

Namun Gus Irfan juga pernah bekerja sebagai guru di AKPER Widyagama Malang saat menjadi wali pesantren pada tahun 2013-2016.

Karir politiknya dimulai setelah ia dipanggil menjadi Presiden (Presiden) pada masa jabatan Prabowo-Sandiaga Uno.

Gus Irfan dinilai Kelompok Sukses Prabowo (kali) karena punya jabatan strategis di LPNU. 

Sementara itu, Gus Irfan mengaku memutuskan bergabung dengan Prabowo-Sandiaga karena ketertarikannya terhadap visi ekonomi masyarakat yang diusung Sandiaga saat itu.

Kini Gus Irfan Yusuf kembali diundang oleh Prabowo. 

Gus Irfan masuk dalam daftar wakil menteri dan pimpinan lembaga yang diundang pada Selasa (15/10/2024) di Kertanegara, Jakarta Selatan.

Inilah profil tiga orang yang disebut-sebut merupakan pengurus Yayasan Haji dan Umroh yang salah satunya merupakan cucu pendiri NU (Sumber: Ig: @dahnil_anzar_simanjuntak)

Dahnil Anzar Simanjuntak lahir pada 10 April 1982. Ia merupakan politikus dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). 

Ia lahir di desa Salahaji di Langkati, Sumatera Utara dan menghabiskan masa kecilnya di Kuala Simpang.

Sosok Dahnil Anzar Simanjuntak kerap dikenal sebagai juru bicara Prabowo di era Menteri Pertahanan (Menhan).

Namun sebenarnya ia juga aktif di salah satu organisasi kemasyarakatan (ormas) tertua di Indonesia. 

Jika Gus Irfan lulusan NU, Dahnil Anzar Simanjuntak lulusan Muhammadiya.

Pada tahun 2014, Dahnil Anzar Simanjuntak terpilih sebagai Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah periode 2014-2018 pada Kongres XVI yang digelar di Asrama Haji, Padang, Sumatera Barat.

Saat itu, Dahnil berhasil meraup 450 suara dan mengalahkan beberapa calon lainnya, seperti Syakhrul Hasan, Rohmat Suprapto, Shah Faisal, Amiruddin dan M.

Dahnil juga pernah menjabat sebagai Presiden Asia Pacific Youth Interfaith Network (RfP-APYIN), dimana Dahnil menyampaikan pentingnya perdamaian beragama dalam masyarakat.

Selain aktif di organisasi Islam Muhammadiyah, Dahnil juga pernah menjadi guru. 

Bahkan, ia juga seorang ekonom dan pengamat kebijakan publik.

Dahnil menempuh pendidikan akuntan publik di Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dalan, Jakarta. 

Pada tahun 2005, Dahnil kemudian melanjutkan pendidikan Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik (MPKP) dengan fokus desentralisasi keuangan pusat dan daerah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (HÍ).

Ketika Dahnil menyelesaikan pendidikan magisternya, ia bekerja sebagai dosen di Universitas Muhammadiyah Tangerang yang dahulu bernama STIE Muhammadiyah Tangerang.

Setelah menyelesaikan pendidikan magisternya, Dahnil diangkat menjadi dosen tetap pada Jurusan Ekonomi Universitas Sultan Ageng Tirthayasa Banten.

Pada tahun 2018, Dahnil kemudian melanjutkan PhD bidang Ekonomi di Universitas Diponegoro Semarang.

Belakangan pada tahun itu, ia menjabat sebagai juru bicara Komite Koordinasi Nasional pasangan pemenangan Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019 dan memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan pengajarnya di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Namun setelah menjadi Koordinator Juru Bicara Prabowo-Sandi pada tahun 2018, ia bergabung dengan Partai Gerindra pada tahun 2019 dan diangkat menjadi juru bicara resmi Prabowo Subianto.

Saat Prabowo dilantik menjadi Menteri Pertahanan, Dahnil diangkat menjadi Departemen Khusus (Stafsus) Kementerian Pertahanan dengan fokus hubungan masyarakat, sosial ekonomi, dan hubungan antarlembaga, Asisten Menteri Pertahanan hingga Jokowi. Amin yang terkenal

Ini adalah susunan tiga orang yang disebut-sebut oleh Prabowo sebagai pengelola Lembaga Haji dan Umrah, salah satunya adalah cucu pendiri NU (Sumber: Kementerian Tenaga Kerja)

Afriansya Noor merupakan Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara (Wamenaker) pada masa pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.

Mulai Juni 2022, ia diangkat menjadi Wakil Menteri Luar Negeri di pemerintahan Jokowi-Maarouf Amin, pemimpin progresif Indonesia.

Afriansya Noor merupakan pria kelahiran Jambi pada 20 April 1972 dengan gelar adat Datuak Rajo Basa.

Perjalanan akademis Afrinsia Noor dimulai dengan gelar Sarjana Teknik yang diterimanya pada tahun 1997 dari Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN).

Kemudian, pada tahun 2010, Afriansiya Noor melanjutkan studi magister ilmu administrasi dari Universitas Ilmu Administrasi Indonesia (STIAMI).

Selepas menyelesaikan studinya, Afriansya Noor bekerja sebagai project manager di PT Nusa Raya Cipta pada tahun 1996.

Setelah itu, Afriansya Noor berkarir di sejumlah perusahaan, antara lain Manajer Operasional PT Harna Ruas Permai (1998–2000), Manajer Pemasaran PT Yosinesta Dwipratama (2004), Manajer Operasional PT Kamba 9 (2004–2005). , Manajer Operasional PT Georai Pratama (2005), Manajer Pengamanan dan Pengendalian Aset DP3KK pada Badan Pengelola Kompleks Kemayoran (2005–2008).

Afriansya bahkan pernah menjabat sebagai pengurus Yayasan Pendidikan Agung Dharma Fiskal Plus pada tahun 2004-2005.

 

Karir politik Afriasnya Noor dimulai saat ia bergabung dengan Masyarakat Bulan Sabit Merah (RCC) pada tahun 1998.

Saat itu, Afriansiya Noor dikenal sebagai salah satu orang kepercayaan Sekjen PBB Yusril Ihzo Mahendra.

Afriansiya Nur merupakan komandan pasukan Hizbullah PBB dan Sekretaris Jenderal PBB selama dua periode, yaitu. 2017-2019 dan 2019-2024. (meletakkan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top