disinfecting2u.com – Amalan Islami adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan manusia, baik berupa ibadah kepada Allah SWT maupun aktivitas sehari-hari, dengan tujuan untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT.
Pembelajaran mencakup seluruh aspek kehidupan mulai dari ibadah budaya hingga aktivitas duniawi yang mempunyai nilai spiritual bila dibarengi dengan niat yang benar.
Seorang Muslim harus melakukan banyak ritual. Namun tentu tidak semua umat Islam bisa melakukan semua senam tersebut sekaligus.
Lantas apa jawaban umat Islam? Apakah ada langkah awal yang perlu dilakukan?
Berikut nasehat Ustaz Adi Hidayat yang dirangkum dari ceramah yang diunggah di channel YouTube miliknya.
Dalam sambutannya, Ustaz Adi Hidayat berpesan agar seorang umat Islam bersatu dalam satu amalan.
Pasalnya, Ustaz Adi Hidayat mengakui istiqomah bukanlah hal yang mudah.
Oleh karena itu, Ustaz Adi Hidayat menganjurkan agar setiap umat Islam menjalankan ibadah tertentu yang paling disukainya.
“Dan setiap orang memiliki bias terhadap beberapa perilaku yang berbeda,” kata UAH.
“Bagi yang tidak mau tapi cepat aktif, bagi yang tidak puasa tapi suka membaca Al-Qur’an,” lanjut UAH.
Jika iya, UAH menyarankan untuk aktif dalam profesi tersebut.
“Kalau begitu jadilah sama,” tambah UAH.
Hal tersebut diungkapkan Ustaz Adi Hidayat sebagaimana disebutkan Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 148.
Surat kedua Al Baqarah ayat 148 diturunkan dari Al-Qur’an, jelas UAH.
Berikut petikan Surat Al Baqarah ayat 148 yang dibacakan Ustaz Adi Hidayat.
Dan
Artinya: Setiap orang harus memiliki rutinitas olahraga yang mereka sukai. Maka konsistenlah dahulu dalam tingkah lakumu, barulah adu akhlak dalam tingkah lakumu (QS. Al Baqarah : 148)
Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengatakan pihaknya bersaing dengan yang lain.
“Ada orang yang tidak bisa menunaikan tahajud, bukan karena tidak mau, tapi ada pantangannya, tapi bisa diubah perilakunya, hartanya, banyak bingkisannya,” kata UAH.
“Ada yang tidak bisa membeli oleh-oleh, ada yang tidak bisa menunaikan tahajjud, sehingga berusaha memperbanyak puasanya,” lanjut UAH.
Jadi jika hal ini terjadi pada seorang muslim, maka itu baik karena di dalam Alquran disebutkan demikian.
Namun saat itu, kata Ustaz Adi Hidayat (UAH), Allah SWT memerintahkan kita untuk mendaki dengan baik.
“Nah, saat itu, nikmatnya menjaga ketidakpastian dalam proses dan bersaing dengan yang lain,” kata UAH.
“Keindahan Al-Qur’an adalah tidak dikatakan bahwa Anda lebih baik, ini lebih. Tapi Al-Qur’an mendorong kita untuk bersaing dengan orang lain,” lanjutnya.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan, persaingan ini berarti seorang muslim harus konsisten namun juga bersaing untuk meraih keunggulan.
“Sekaligus kita dituntun untuk konsisten dalam berperilaku, namun sekaligus kita diminta untuk mengedepankan perilaku baik yang mungkin lebih banyak lagi di sana,” jelasnya.
Sedangkan Alquran Kementerian Agama menjelaskan tafsir Surat Al Baqarah ayat 148, yang terpenting dalam beragama adalah mentaati Allah SWT dan berbuat baik kepada sesama.
Jadi setiap umat Islam diminta berkompetisi dengan baik.
Allah SWT akan mempertanggungjawabkan semua ini.
Dimanapun kamu berada, Allah akan mengumpulkan kamu semua. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Jadi daripada khawatir dengan fitnah orang lain, hendaknya umat Islam bekerja keras, beramal shaleh, bertaubat dan berusaha berbuat baik.
Allah SWT akan mengumpulkan manusia untuk dihitung dan dikembalikan segala amal baiknya.
Allah maha kuasa atas segala sesuatu, tidak ada yang dapat melemahkan-Nya dalam mengumpulkan semua manusia di hari kiamat.
Wallahu’alam
(menyisipkan)