Jakarta, Televis, Televis
Menteri Ezudin, kata Omar. Kurikulum dirancang untuk berdamai. Senang saya senang, “Jumat Jumat merujuk pada nama jurnalis (1/17) nama (1/17).
Jadi, apa yang terjadi jika anak -anak terperangkap dalam perawat ini? Jadi, hanya ada formulir palsu. Kami tidak ingin membuat.
Para wanita yang digambarkan saling mencintai, manusia lain, dan warga negara Indonesia (WNI).
Dengan cara ini, ia tidak memiliki kebencian berdasarkan kurikulum.
“Itu sangat berbahaya.”
Dengan demikian, pendeta ke -5 ke -5 pendeta ke -5 pendeta ke -5 semua orang Indonesia tentang kehidupan, tetapi diundang untuk mengajar anak -anak.
Semua sekarang Nentidin percaya bahwa agama -agama saat ini mengajarkan cinta.
Tujuan kami benar -benar sama. Mengapa Anda tidak mengkompromikan sisi yang sama? (Semut / dpi)