Jakarta, disinfecting2u.com – Presiden Indonesia ke-7, Joko Widodo (Jokowi) yang resmi digantikan oleh Presiden Prabowo Subianto, memimpin Indonesia selama 10 tahun meninggalkan banyak warisan yang sangat bermanfaat bagi kemajuan bangsa.
Wujud nyata dari segudang warisan yang dimiliki Jokowi adalah pembangunan infrastruktur yang masif dari Sabang hingga Merauke.
Jokowi memang sudah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur selama 10 tahun menjabat.
Pasalnya, Presiden ke-7 RI ini ingin memperluas akses komunikasi, menambah jumlah lapangan kerja baru, dan tujuan akhirnya adalah meningkatkan perekonomian masyarakat.
Jokowi mewarisi lebih dari sekadar pembangunan infrastruktur ketika menjadi orang pertama di negara ini, salah satunya adalah politik rendah.
Tujuan mulia dari program daur ulang adalah untuk merangsang investasi dan menciptakan nilai tambah dari sumber daya alam Indonesia.
Berikut warisan luar biasa yang diwariskan Jokowi selama 10 tahun memimpin Indonesia
1. Jalan tol
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hal itu pada tahun 2024 pada bulan Juni Jumlah jalan tol di Indonesia sebanyak 2.893,02 kilometer (km). Angka tersebut dihitung setelah Indonesia memiliki jalan tol pertama pada tahun 1978.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR menyebut sebagian besar jalan tol dibangun pada masa pemerintahan Jokowi.
Sejak pelantikan Jokowi pada tahun 2014 jumlah jalan tol yang dibangun mencapai kurang lebih 2.103,2 km. Pertama, pada tahun 2015 total panjang jalan tol bertambah 132,35 km. Pada tahun 2016 bertambah 43,69 km, dan pada tahun 2017 bertambah 156,5 km.
Pada tahun 2018 dan 2019, panjang jalan tol di Indonesia masing-masing bertambah 442,6 km dan 52.288 km. Kemudian pada tahun 2020 meningkat lagi menjadi 246,12 km, tahun 2021 – 122,84 km. Kemudian 142,11 km pada tahun 2022, 217,78 km pada tahun 2023. dan 76,33 km pada tahun 2024.
Kemajuan ini dinilai sangat signifikan mengingat baru sekitar 789,82 km jalan tol yang dibangun antara tahun 1978 hingga 2014.
Berkali-kali Jokowi sesumbar membangun tol tersebut karena membantu mempercepat transportasi dari satu daerah ke daerah lain.
Menurutnya, jalan tol merupakan proyek infrastruktur strategis yang berperan sangat penting sebagai penopang pembangunan perekonomian Indonesia.
Berikut daftar ruas tol yang dibangun dan diselesaikan pada masa pemerintahan Jokowi:
A. Jalan Tol Trans Sumatera
A. Medan-Binjai sepanjang 16,8 km dan biaya investasi Rp 2,4 triliun.
B. Pekanbaru-Dumaj sepanjang 131 km dan biaya investasi Rp 12,18 triliun.
Di dalam. Palembang-Indralay sepanjang 22 km dan memiliki nilai investasi Rp3,3 triliun.
D. Terbanggi Besar-Kayu Agung memiliki panjang 189 km dan biaya investasi Rp 15 triliun.
D. Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140 km dan memiliki biaya investasi Rp15,9 triliun.
B. Jalan Tol Trans Jawa
A. Tol Pejagan-Pemalang sepanjang 57,5 km dan investasi Rp 6,8 triliun.
B. Tol Pemalang-Batang sepanjang 39 km dan menelan investasi Rp 4,08 triliun.
Di dalam. Tol Batang-Semarang sepanjang 75 km memiliki biaya investasi Rp 11 triliun.
D. Tol Semarang-Solo sepanjang 75,7 km dan menelan investasi Rp7,3 triliun.
D. Tol Solo-Ngavi sepanjang 90 km dan menelan biaya investasi Rp5,14 triliun.
F. Panjang tol Ngavi-Kertoson sepanjang 87 km dan nilai investasi Rp 3,8 triliun.
G. Panjang tol Kertoson-Mojokert sepanjang 40,5 km dengan nilai investasi Rp3,8 triliun.
H Tol Surabaya-Mojokerto panjang 36,27 km dan investasi Rp 3,7 km.
C. Jalan Tol Trans Kalimantan
Di bawah kepemimpinan Jokowi, Tol Trans Kalimantan Samarinda-Balikpapan dibangun sepanjang 99,35 km dan menelan biaya investasi Rp9,9 triliun.
D. Jalan Tol Trans Sulawesi
Pada eranya, Jokowi juga menyelesaikan tol Manado-Bitung sepanjang 39 kilometer dengan nilai investasi Rp 4,95 triliun.
2. Bersiul
Pada tahun 2023 2 Oktober Jokowi meresmikan Kereta Kecepatan Tinggi Whoosh Jakarta Bandung (KCJB). Meski menghadapi berbagai tantangan, Whoosh merupakan terobosan transportasi umum di Indonesia. Whoosh disebut-sebut sebagai kereta tercepat di Asia Tenggara.
Kereta Jakarta Bandung merupakan kereta tercepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang kecepatannya mencapai 360 km per jam, kata Jokowi saat grand opening Whoosh.
Sejak 2016 Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang sedang dibangun sedianya selesai dan dioperasikan pada 2019. Namun rencana tersebut tertunda dan diharapkan selesai pada tahun ini.
Tertundanya pengoperasian kereta api berkecepatan tinggi disebabkan oleh fakta bahwa pada tahun 2020 Pemerintah menghentikan pembangunan seluruh proyek dan fokus terutama pada penanggulangan Covid-19.
Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung baru akan dilanjutkan pada tahun 2021. pada pertengahan tahun, saat jumlah kasus pandemi di Tanah Air mulai menurun.
Kontradiksi juga muncul akibat pembengkakan biaya proyek yang relatif besar. Sebelumnya, berdasarkan perhitungan dan revisi BPKP pada tahun 2022. pada 9 Maret, biaya pembangunan proyek hanya meningkat 1,17 miliar. USD atau Rp 17,64 triliun.
Namun dalam kajian terbaru BPKP yang dipublikasikan pada tahun 2022 pada tanggal 15 September kenaikan biaya meningkat sebesar 273,03 juta. USD menjadi 1,449 miliar USD atau Rp 21,74 triliun (dengan kurs Rp 15.000 ke USD).
3. Industri manufaktur
Jokowi kerap menekankan pentingnya kebijakan lanjutan sebagai upaya Indonesia menjadi negara maju. Sebab, menurutnya Indonesia masih memiliki sumber daya alam melimpah yang banyak dimanfaatkan negara maju.
Presiden mencatat, Indonesia sudah terbiasa mengekspor bahan mentah melalui rempah-rempah selama lebih dari 400 tahun, sejak zaman VOC.
Jokowi memulai tahap pertama pengolahan beberapa jenis bahan baku, nikel, bauksit, dan tembaga. Dia mengklaim bahwa versi selanjutnya sukses besar.
Alhamdulillah, hari ini dibangun industri peleburan dan pengolahan nikel, bauksit, dan tembaga yang menciptakan lebih dari 200 ribu lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan negara sebesar 158 triliun rupiah dalam 8 tahun terakhir, katanya di Gedung Presiden. negara. Pidato pada Sidang Tahunan MPR RI, Jakarta Pusat, Jumat (8).
Ia juga menolak anggapan bahwa hanya pengusaha yang mendapat untung dari pengolahan bahan mentah. Menurut dia, pemerintah dan masyarakat juga akan memperoleh manfaat dari manfaat tersebut berupa pajak dan pendapatan negara lainnya.
“Seseorang mengatakan kepada saya, ‘Pak, perusahaan mendapat untung.’ Apa yang didapat rakyat?”. Jangan salah,” kata Jokowi saat membuka Kongres dan Seminar Nasional ISEI 2024 yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (19/09).
Jokowi kemudian membeberkan pendapatan pemerintah dari proses daur ulang yang terus dilakukan Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Misalnya di sektor minerba, menurutnya penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tahun 2023 meningkat menjadi Rp 172 triliun dibandingkan hanya Rp 29 triliun pada tahun 2015.
Menurut dia, peningkatan penerimaan pajak mineral dan batubara dipengaruhi oleh peningkatan nilai ekspor. Misalnya, nilai ekspor nikel akan meningkat menjadi Rp520 triliun pada tahun 2023, naik dari Rp45 triliun pada tahun 2015.
“Dari situ kita memungut pajak, pajak perusahaan, pajak pegawai, pajak ekspor, pajak ekspor, pajak ekspor, belum lagi PNBP. Banyak sekali,” jelas Jokowi saat membuka Pemilu 2024. Kongres dan seminar nasional ISEI yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, pada Kamis (19/09).
Jokowi berharap Presiden Prabowo Subianto melanjutkan kebijakan daur ulang yang dilakukan pemerintahannya. Ia mengaku sempat berdiskusi soal politik dengan Prabowo.
Usai perdebatan, Prabowo menyatakan akan terus terjun ke sektor non-minerba seperti industri pangan dan kelautan.
Saya sudah berdiskusi panjang dengan Presiden terpilih Prabowo yang juga akan memulai daur ulang di sektor pertanian, perkebunan, dan kelautan, kata Jokowi di kawasan Mempawa, Kalimantan Barat, Selasa (24/9).
Kesimpulannya, warisan Jokowi di bidang infrastruktur dan pengolahan akan terus dirasakan oleh generasi mendatang. Perkembangan ini diharapkan dapat mengubah wajah Indonesia menjadi lebih modern dan berdaya saing di kancah dunia. (rpi)