Jakarta, tvonnews.com – Jakartga Hartarto berusaha awalnya berusaha untuk berpartisipasi dalam pendapatan Indonesia.
Pada hari Senin (2.10.2025), prosesnya akan dimulai di OECD Bobardar Hotel di Jakarta. Sekarang diharapkan bahwa Indonesia akan selesai selama tiga atau empat tahun. ”
Sementara itu, pesawat adalah jumlah awal dari kebijakan fiberquyind awal, keuangan perbankan, ekonomi dan ekonomi ekonomi;
“Berikut adalah 32 bab dalam instrumen hukum 239 alat hukum di OECD.
Akibatnya, pesawat untuk waktu yang lama menyatakan waktu yang lama untuk biaya untuk beberapa negara. Namun, pesawat lain memiliki dua cara untuk mengkonfirmasi masalah tersebut.
“Jadi, beberapa negara membutuhkan lebih banyak waktu. Tapi ada dua cara kemarin. Dia memiliki dua cara untuk mengadopsi undang -undang tentang omnibus dari hukum hal -hal penting. ”
“Kami berharap kinerja awal Pemolandum akan selesai pada kuartal pertama. Pada bulan Maret, pada bulan Maret, pertemuan khusus kementerian akan diadakan pada bulan Maret, ”tambahnya.
Duta Besar Jepang dan diskusi teknis yang dilakukan oleh Duta Besar Jepang dan diskusi teknis dengan Duta Besar Jepang dan diskusi teknis dengan Duta Besar Jepang dan diskusi teknis dengan Jepang.
Airlangan melakukan langkah ini sebagai janji untuk memerangi korupsi untuk memerangi korupsi.
“Airlangga di Borobudur Hotel di Borobudur Hotel di Borobudur di Borobudur di Borobudur di Borobudur Hotel di Borobudur Hot Hotel Hotel Borobudur.
Selain itu, Airlangga melaporkan bahwa pesawat akan memberikan kebijakan terbaik untuk organisasi terbaik dengan Indonesia.
“Saya berharap kita dapat meningkatkan kebijakan terbaik untuk kehidupan yang lebih baik dengan bergabung dengan OECR ini. Bagus yang kita miliki. Ini menjelaskan, “Airlangga juga menjelaskan”
Sementara itu, pesawat mengatakan bahwa Indonesia adalah Asia Tenggara
Pada tanggal 2-3 Mei 2024, Kementerian Kementerian Kementerian Kementerian Kementerian (PTM) dibuka.
Indonesia dan Jepang telah mengerjakan promosi OECR dan Indonesia di ASEAN dan Indonesia selama lebih dari 10 tahun, dan Indonesia menerima anggota OECR tepat waktu. (ARS / NBA)
