Jakarta, TVOnews.com – Menteri Investasi dan Rendah di Roozan mengatakan Indonesia perlu berinvestasi di 13 528 triliun. RP pada tahun 2029 untuk mencapai target 8 %. Tujuan pertumbuhan ekonomi ditemukan oleh presiden. Menurutnya, biaya investasi mampu menarik 3,47 juta pekerja.
“Berdasarkan data Kementerian Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Pembangunan Nasional (Bapppenas), investasi di 13,528 triliun/1024 diperlukan.
Selain berinvestasi, tujuan pertumbuhan ekonomi 8 % juga dilakukan dengan mengurangi di berbagai bidang.
Di antara tambang -tambang ini, pertanian, perikanan dan kehutanan adalah nilai ekstra dan memiliki dampak besar pada ekonomi nasional.
“Pemerintah saat ini sedang ditampilkan dan menurunkan 28 barang,” tambah Rosan.
Artinya, batubara, nikel, emas, perak, kobalt, gas alam, logam langka, udang, ganggang laut, kakao dan tyillopia.
Dia mengatakan salah satu prioritas pemerintah adalah industri baterai dan mobil listrik, yang sangat tergantung pada nikel.
Dia juga mengundang anggota Kamar Dagang Eropa (Eurocam) untuk bekerja sama untuk mengoptimalkan potensi untuk mengurangi produk.
“Kami sangat terbuka untuk berbicara tentang cara bergerak maju dan bekerja sama dalam mengurangi barang kami,” katanya.
Sebelumnya, Ryazan Perkas Roslana menyatakan bahwa pemerintah semakin terbuka untuk investor asing.
Dia mengatakan pemerintah telah mengurangi sejumlah undang -undang dan menyederhanakan kebijakan yang ada. Ini untuk menarik investor untuk datang ke Indonesia.
“Kami semakin membuka negara. Daftar negatif dari investasi kami sejak akhir 2021-2022, dari 100 cabang yang tidak diperkenalkan oleh alien, telah direvisi, hanya ada enam cabang yang tidak bisa asing untuk diperkenalkan.” Saeed Rosan, mengutip Selasa (10.10.2024).
Selain itu, pemerintah juga berusaha untuk menyederhanakan banyak aturan, politisi dan hukum untuk posisi investor yang lebih baik.
Rosan mengatakan upaya yang dilakukan untuk membantu Indonesia hingga 8 % pertumbuhan ekonomi oleh Presiden Subion.
“Investasi akan memainkan peran yang sangat penting dalam cara mencapai pertumbuhan ekonomi 8 % ini kecuali konsumsi,” katanya.
Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi nasional saat ini didukung oleh sekitar 53-54 %, investasi ini sekitar 24-25 %, pengeluaran pemerintah sekitar 9-8 %dan jaringan ekspor hanya sekitar 2 %.