Jakarta, disinfecting2u.com – Momentum Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah pada Jumat sore (4/10/2024).
IHSG sempat tertekan sejak pagi hari dan hingga akhir belum mampu pulih.
Sejalan dengan ketidakpastian global, sepanjang hari terjadi pelemahan pergerakan indeks saham yang turut berdampak pada pasar.
Berdasarkan data yang dikutip dari data RTI, IHSG turun 47.737 poin atau 0,63% menjadi 7.496.
Pada awal perdagangan, IHSG berada di level 7.543, namun kemudian mengalami penurunan sepanjang sesi perdagangan.
Pada perdagangan hari ini, IHSG mencapai level tertinggi 7.549 dan terendah 7.467. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 12,566 triliun.
Volume perdagangan tercatat 24,616 miliar lembar saham, dengan nilai perdagangan 11,303 triliun rupiah.
Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 234 saham menguat, 333 saham melemah, dan 225 saham stagnan, dengan total 1.076.213 transaksi selesai sepanjang hari ini, dipimpin oleh perlambatan IHSG.
Pada akhir sesi I sore tadi, IHSG melemah 43,55 poin (0,58%) dan berada di level 7500,2.
IHSG bergerak pada kisaran 7.491-7.549. Sebanyak 13,8 miliar saham diperdagangkan dan nilai transaksinya mencapai Rp 5,59 triliun melalui 607.488 transaksi.
Dari total saham yang diperdagangkan, harga 224 saham mengalami kenaikan, sedangkan harga 322 saham membaik, dan 231 saham tidak mengalami perubahan.
Sebagian besar sektor saham menunjukkan pelemahan pada sesi ini. Sektor teknologi mengalami penurunan terdalam sebesar 1,9%, diikuti oleh sektor keuangan dan industri yang turun sebesar 0,5%, sektor barang konsumsi non-primer yang turun sebesar 0,4%, dan sektor real estate yang juga turun sebesar 0,4%. %.
Namun ada beberapa sektor yang mencatatkan penguatan seperti sektor kesehatan yang naik 0,6% dan sektor energi yang naik 0,53%.
Pagi harinya, tim riset Lotus Andalon Securitas memperkirakan pergerakan IHSG akan bervariasi akibat sentimen faktor global.
“IHSG hari ini diperkirakan akan kembali berfluktuasi seiring dengan sentimen global,” kata tim riset Lotus Andalan Securities dalam kajiannya.
Kondisi pemanasan di Timur Tengah menjadi salah satu faktor utama pelemahan IHSG dan Rupee.
Situasi yang fluktuatif ini menimbulkan ketidakpastian di pasar sehingga membuat investor lebih berhati-hati.
Selain itu, bank-bank Australia, ANZ dan Gunawan Family Bank Indonesia dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk menjual saham pengendali bersama mereka di PT Pan Indonesia Tbk (Panin Bank), yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berdasarkan data LSEG, ANZ memiliki 39,22% saham Panin Bank yang saat ini bernilai sekitar US$2 miliar berdasarkan harga penutupan saham tersebut di Rp1.540 per saham.
Sentimen tersebut kemungkinan besar akan berdampak positif terhadap saham-saham terkait Panin Group di pasar saham.
Dari perspektif makroekonomi global, klaim pengangguran AS untuk pekan yang berakhir 28 September 2024 meningkat dibandingkan minggu sebelumnya dan lebih tinggi dari perkiraan.
Klaim awal tunjangan pengangguran naik dari 6.000 menjadi 225.000. Selain itu, pasar juga menunggu laporan Nonfarm Payrolls AS yang diperkirakan sebesar 142.000 yang mengindikasikan kemungkinan perlambatan di sektor ketenagakerjaan dan tingkat pengangguran diperkirakan akan tetap di 4,2%. .
Pasar saham AS juga melemah pada hari Kamis akibat kekhawatiran investor terhadap ketegangan di Timur Tengah, sehingga menyebabkan Dow Jones Industrial Average turun 184,93 poin (0,44%) menjadi 42.011,59.
S&P 500 turun 0,17% menjadi 5.699,94, sedangkan Nasdaq Composite turun 0,04% menjadi 17.918,48, meskipun saham Nvidia naik lebih dari 3% untuk mengimbangi pelemahan lebih lanjut.
Di sisi lain, harga minyak mentah berjangka AS naik lebih dari 5%, menjadikan kenaikan mingguan lebih dari 8%.
Harga minyak naik akibat ketegangan di Timur Tengah akibat kekhawatiran pasokan global.
Pergerakan mixed juga terlihat di bursa saham Asia pagi ini. Di Jepang, Indeks Nikkei naik 101,50 poin atau 0,26% menjadi 38.653,60 poin, Indeks Hang Seng di Hong Kong naik 160,41 poin atau 0,73% menjadi 22.273,92 poin, dan Indeks Straits Times di Singapura naik 3,31 poin atau 0,09 %, menjadi 3.580,73 poin. Sementara itu, Bursa Efek Shanghai tetap tutup karena libur nasional.
Kesimpulannya, pelemahan IHSG hari ini mencerminkan dampak ketidakpastian global, khususnya terkait ketegangan di Timur Tengah.
Pergerakan volatilitas juga dipengaruhi oleh sentimen yang ada terkait data ekonomi global.
Melihat situasi tersebut, investor perlu berhati-hati dalam mengambil keputusan dengan memperhatikan faktor risiko yang ada. (RPI)