Jakarta, disinfecting2u.com – Indeks saham Bursa Efek Indonesia (BEI) (IHSG) turun 12,00 poin atau 0,17 persen menjadi 7.168,33 pada Kamis (21/11/2024). Di sisi lain, kelompok saham unggulan 45 atau indeks LQ45 turun 2,62 poin atau 0,30 persen menjadi 872,50 karena analis MNC Sekuritas menyebutkan indeks harga saham (IHSG) saat ini masih dalam gelombang. gelombang C (2).
“Paling banter, koreksi IHSG hanya akan menguji wave (c) dari wave [ii] dari 7.062 ke 7.114 hingga terbentuk di zona merah,” kata Didit. Didit berkata:
Lanjutnya, IHSG mampu membedakan level support 7.076 atau 6.998 dan level resistance 7.207 atau 7.354.
Sementara itu, berikut penawaran saham MNC Sekuritas yang secara teknikal menarik untuk disimak pada perdagangan hari ini, Kamis (21/11) PT Bank Jago Tbk (ARTO)
ARTO menguat 4,31 persen ke level 2660 dengan peningkatan penjualan, namun kelanjutannya masih terhalang oleh MA20. Posisi ARTO diperkirakan berada di awal gelombang 3 [iii].
Rekomendasi: Ambil yang lemah
Target harga: 2.810 hingga 2.910
Berhenti: Di Bawah 2,440PT TBS Energy Yotama Tbk (TOBA)
TOBA terkoreksi sebesar 1,78 persen ke level 496 dengan lebih banyak aksi jual yang terlihat. Selama TOBA berada di atas 470 sebagai stop, maka posisi TOBA dianggap sebagai awal dari wave II (c).
Rekomendasi: Beli
Target harga: 535 hingga 545
Berhenti: Wijaya Karya Tbk (WIKA) di bawah 470PT
WIKA menguat 3,14 persen dengan peningkatan penjualan ke level 328. Diperkirakan posisi WIKA berada di awal gelombang (B), sehingga WIKA masih terus menguat.
Rekomendasi: Ambil yang lemah
Target harga: 382 hingga 404
Berhenti: Dibawah 288PT Central Omega Property Tbk (DKFT)
DKFT disesuaikan sebesar 1,74 persen ke level 226 karena aksi jual yang kuat. Saat ini posisi DKFT diperkirakan berada di divisi 4 sehingga masih ada peluang koreksi DKFT lanjutan menguji kisaran 186 hingga 206.
Rekomendasi: Jual berdasarkan kekuatan
Target harga: 230 hingga 238
Sedangkan pada perdagangan Rabu (20/10) lalu, investor asing mencatatkan penjualan Rp 436,24 miliar di seluruh pasar dan Rp 585,17 miliar di pasar reguler.
Di sisi lain, mereka tercatat memborong kekayaan bersih sebesar 148,93 miliar di pasar bursa dan keuangan. (semut/nsp)