Hukum Ucapkan Selamat Natal ke Umat Kristen, Buya Yahya Tegaskan Bahwa Toleransi Itu Adalah…

disinfecting2u.com – Buya Yahya dalam salah satu khotbahnya menjelaskan hukum mengucapkan Natal.

Seperti kita ketahui, setiap tanggal 25 Desember umat Kristiani merayakan Natal.

Saat Natal tiba, keluarga biasanya berkumpul dan pergi ke gereja.

Seperti halnya umat Islam saat merayakan Idul Fitri, umat Kristiani juga menyukai Natal.

Tapi bisakah umat Islam menyukai umat Kristen pada hari Natal? Apakah ini pertanyaan yang muncul setiap menjelang Natal?

Menanggapi hal tersebut, Buya Yahya mengingatkan bahwa agama yang benar adalah agama yang menghargai orang lain tanpa ada paksaan.

Jadi, saat umat Islam merayakan Idul Fitri, Buya Yahya mengingatkan kita untuk tidak memaksakan umat Kristiani untuk mengucapkan Idul Fitri.

Toleransi itu tidak memaksa orang lain untuk mengikuti, jadi toleransi itu salah dalam penerapannya, kata Buya Yahya seperti dikutip disinfecting2u.com pada Rabu (18/12/2024) dari pidatonya di Al-Bahjah TV.

“Contohnya ini toleransi pada hari raya Idul Fitri, tidak perlu memaksa para pekerja yang beragama Kristen untuk mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri dan memberikan bingkisan, begitulah. kata Buya Yahya.

Buya Yahya menekankan pentingnya toleransi yang tidak memaksa orang lain untuk bersuara dan berdamai.

Buya Yahya mengungkapkan, alasan umat Islam tidak merayakan Natal karena memiliki pemahaman yang berbeda. 

Sebab dalam agama Kristen, Natal adalah kelahiran Yesus Kristus, sedangkan dalam Islam, Yesus Kristus adalah seorang nabi, bukan tuhan.

“Apa arti kata Natal?” Pepatahnya adalah merayakan kelahiran Yesus yang merupakan Tuhan bagi umat Kristiani. Oleh karena itu, kami (umat Islam) tidak khawatir karena Isa bukan Tuhan bagi umat Islam,” kata Buya Yahya.

Buya Yahya mengatakan perbedaan ini tidak perlu menjadi masalah. 

Itu karena umat Kristiani tidak peduli umat Islam tidak menyukai mereka saat Natal.

Jadi kalau dikatakan haram kalau tidak masalah, yang ditertawakan umat Islam. Umat ​​Kristen tidak masalah kalau Islam tidak mengucapkan Natal, kata Buya Yahya.

Buya Yahya mengingatkan, tidak penting dikatakan atau tidak, karena sudah menjadi tanggung jawab umat Islam untuk saling membantu dan membantu sesama.

“Dalam Islam tidak ada penerimaan kewajiban, misalnya tetangga yang sakit harus memberi kepada kita,” kata Buya Yahya.

Jadi misalnya ada tetangga yang non muslim, nasrani, nasrani atau bukan, maka Buya Yahya mengingatkan orang muslim tersebut untuk membantunya.

“Bagi tetangga kita yang beragama Kristen yang sakit, kita terpaksa memberi mereka makanan, memberi mereka obat-obatan, bagi tetangga kita yang beragama Kristen yang kelaparan, kita perlu memberi mereka makanan. “Ini bukan toleransi, tapi tanggung jawab,” kata Buya Yahya.

Demikian ucapan Selamat Natal dari Buya Yahya.

Semoga bermanfaat.

Wallahuallam Bishawab

(menyisipkan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top