Heboh Tren TikTok Koin Jagat, Pj Gubernur DKI: Jangan Rusak Fasilitas Umum!

Jakarta, disinfecting2u.com – Tren game Coin Jagat yang viral di Tik Tok belakangan ini mulai meresahkan warga DKI Jakarta. Game ini mengajak orang untuk berburu koin virtual dengan imbalan hadiah nyata.

Namun tren koin Jagat menghancurkan banyak fasilitas umum (fasum) di ibu kota, seperti jalan setapak dan taman, akibat tindakan tidak bertanggung jawab para pencari koin.

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Tegu Setyabudi menjawab bahwa tindakan segera diambil untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada fasilitas kota.

Nah, dua hari lalu, saat isu ini mencuat, saya khusus mencari keterangan dari Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Satpol PP, untuk mencari tahu. Tindakan juga sudah dilakukan, termasuk petugas SATPOL PP yang menjaga fasilitas umum itu. bisa dijadikan tempat berburu koin,” kata Tegu di Jakarta, Senin (13/12025).

Selain Satpol PP, Dinas Pertamanan dan Wali Kota juga telah menyiagakan pegawainya di berbagai lokasi strategis. Undang-undang tersebut juga mengimbau masyarakat untuk tidak merusak fasilitas sosial (fasot) dan fasilitas umum untuk mengikuti tren yang belum jelas manfaatnya.

“Saya menghimbau kepada masyarakat DKI, mari kita jaga fasilitas sosial dan umum kita. Jangan biarkan ubin keramik terbuka untuk mencari sesuatu yang mencurigakan,” tegas Tegu.

Coin Jagat, game Tik Tok yang viral, menantang pengguna untuk mencari lokasi tertentu di dunia nyata untuk mengumpulkan koin virtual melalui aplikasi.

Namun, beberapa pengguna sudah mulai melakukan vandalisme, seperti melepas ubin atau mencari celah di fasilitas umum, dengan harapan menemukan harta karun berupa koin atau hadiah.

Tren ini menjadi masalah serius karena telah merusak fasilitas umum yang seharusnya bisa dinikmati bersama. Di banyak daerah lain, laporan kerusakan trotoar dan taman mulai bermunculan.

Pemprov DKI Jakarta menegaskan terus memantau potensi sasaran permainan ini. Tegu Setyabudi juga berharap masyarakat bisa lebih berhati-hati dalam menyikapi tren media sosial yang dapat merugikan kepentingan masyarakat. (agr/nba)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top