?
Polisi memeriksa para saksi, termasuk korban kasus ini, dianggap sebagai kekerasan anak daripada usia. Tujuan zaman ini belum diketahui, tetapi semua penjahat adalah wanita.
Seorang anak laki -laki dari desa Kurtajaya di distrik Sapatata di Jarat Barat, Jawa dilaporkan telah menyebarkan penyebaran genre telur dalam genus kritisnya oleh rekan -rekannya. Korban Inishes D pindah ke daerah Kiaarongongong di Bandung, korban dan orang tua selalu diejek dari penduduk.
Kepala unit investigasi kriminal Garat Polit (korban satrative Rolydo melaporkan bahwa insiden itu dilaporkan ke unit PPA, sehingga manajemen masih sedang berlangsung dan memeriksa beberapa saksi. Insiden terakhir untuk kekerasan yang tersisa dilakukan oleh para penjahat pada Agustus 2022, tetapi orang tua dan korban melaporkan pada 20 Desember.
“Insiden pada tahun 2022 melaporkan insiden itu pada tahun 2022, proses tersebut diselesaikan dalam proses dengan penilaian setelah evaluasi kematian dan psikologis,” kata korban.
Korban serupa, bahkan ketika korban duduk di hamil delapan tahun yang lalu, tetapi orang tua melaporkan ke kantor polisi Garat, yang merupakan insiden pada tahun 2022. Jadi untuk menyelesaikan tes saksi, polisi juga mempertanyakan pernyataan dokter dokter pada saat itu, karena sekarang jenderalnya adalah jenderal, jenderalnya.
“Periksa dokter Anda selama perawatan, ketika korban berusia 10 tahun, ia dicurigai sebagai penjahat dari lansianya,” katanya.
Hasil pihak berwenang menyebabkan tiga penjahat bahwa semua anak masih muda dan teman -teman mereka. Ari menjelaskan bahwa para penjahat telah melakukan kekerasan selama peringatan Republik Indonesia. Di antara tiga peserta, masing -masing penjahat memiliki sifat bahwa Anda memiliki korban kakinya, yang lain adalah alat kelamin terong menuju alat kelamin.
“Terong kedinginan menuju alat kelamin, tetapi para korban masih mengenakan pakaian dan celana, korban mengawasi Republik Indonesia selama bekerja, jadi tiga lainnya membuka tangan mereka dan dua lainnya membuka tangan mereka,” jelasnya.
Tujuan dari kekerasan minoritas belum diketahui apakah lelucon tinggi atau benar -benar ingin menyakiti para korban polisi juga bersalah. (Thh / ebs)