JAKARTA, disinfecting2u.com- Anda sering melihat sekelompok orang sedang bergosip. Mulut atau lidah dianggap sebagai alat manusia untuk berkomunikasi baik yang diberikan oleh Allah SWT.
Hal itu dianggap lumrah saat ini. Karena sudah menjadi kebiasaan sehari-hari Anda dan rekan atau tetangga Anda untuk membicarakan hal-hal yang pernah terjadi atau dilihat.
Itu juga berbicara tentang hal-hal buruk atau kotor. Tampaknya dilarang dalam Islam.
Oleh karena itu, Ustad Adi Hidayat menyampaikan khutbahnya yang di-repost oleh akun TikTok Dakwah Random, pada Jumat (25/10/2024). Kalau dilakukan dengan mulut atau mulut, itu gambaran tingkah laku seseorang.
Ustad Adi Hidayat berkata “Apa gunanya berbicara, bukan sekedar berbicara, Nabi SAW bersabda untuk merasakan bahwa perkataannya akan dinilai oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan imannya.”
“Jaga baik-baik perkataanmu untuk berbuat baik saja, ketika kata-kata terucap maka berperilaku baik,” jelasnya.
Sebagaimana dijelaskan dalam Surat 49 ayat 11,
Di antara kamu orang-orang yang beriman, janganlah kamu diolok-olok oleh bangsa As-Steel, dan tidak pula seorang wanita pun. عَسْلى انْ يَّكُنَّ خيرِّمِنَّ وَلَا تلمزوِو فُسكوم وَلَا Insya Allah, semoga Tuhan memberkati kalian, para penindas.
Terjemahan: “Percaya! Laki-laki tidak boleh mengolok-olok orang lain (karena) mereka mungkin lebih unggul (untuk diolok-olok) dan perempuan tidak boleh (diejek). o) perempuan-perempuan lain (karena) perempuan-perempuan itu (yang diejek) mungkin lebih baik daripada perempuan-perempuan (yang diejek) yang tidak saling mencela dan tidak saling menjelek-jelekkan satu sama lain. Setelah beriman maka disebut buruk (agamanya) dan yang tidak bertaubat disebut zalim.” Kata Ustad Adi.
“Juga bukan sekedar bicara, tapi melakukan perilaku tertentu,” tambah Ustad Adi.
“Kemudian diturunkan Surat 49 Al-Qur’an artinya ayat 11.
“Yang masih merasa kamu punya keyakinan, jangan gunakan kata-katamu untuk mengkritik orang.”
Menurut Ustad Adi Hidayat, ucapan juga bisa merugikan orang lain. Kurangi dan hilangkan kebiasaan buruk tersebut.
Tidak peduli apa yang dikatakan atau diucapkan, orang akan diukur dan dinilai berdasarkan tindakannya.
Kata Wakil Ketua, Saya tidak menyuruh bapak-bapak untuk mengkritisi firman Allah, jangan dipakai untuk bercerita, jangan dipakai untuk mempermalukan orang, karena kalau itu dilakukan, itu adalah perbuatan yang bermoral. Dewan Dakwah Pimpinan Pusat Muhammadiyah (Klw)