NEWS LEMBARAN Hasil Riset Sebut Lendir Keong Darat Bisa Digunakan untuk Obat Kecantikan, Peluang Baru Industri Kosmetik

Jakarta, disinfecting2u.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan penelitian bioprospecting pada lendir bekicot darat dan menemukan potensi biologisnya untuk kosmetik. .

Menurut BRIN, lendir bekicot mengandung berbagai senyawa aktif antara lain allantoin, asam glikolat, dan antibakteri alami.

Senyawa tersebut sangat bermanfaat bagi kecantikan dan kesehatan kulit.

Rizki Ferdian, Peneliti Balai Besar Zoologi Terapan BRIN Pamungkas mengatakan, produk kosmetik yang bisa dibuat dari lendir bekicot antara lain masker wajah, serum, dan pelembab.

“Sudah diproduksi di banyak negara, termasuk Korea Selatan, dan mendapat respon yang baik di pasar,” ujarnya dikutip Antara, Minggu, 10 Juni 2024.

Dalam istilah penelitian biopromosi, penelitian ini adalah penelitian komersial terhadap sumber daya hayati hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme.

Beberapa literatur menyebutkan bahwa kegiatan ini penting dalam mendukung perekonomian masyarakat, khususnya di sektor kosmetik, dimana permintaan global terhadap produk alami semakin meningkat.

Pamungkas melanjutkan, penelitian bioprospeksi kerang darat masih terbatas di Indonesia. 

Faktanya, negara ini sangat kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk potensi bahan mentah bernilai tinggi seperti kerang.

Beberapa spesies siput darat yang ditemukan di Pegunungan Menore Yogyakarta, Indonesia, antara lain Hemiplecta humphreysiana dan Amphydromus Palaceus, menunjukkan potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.

Lendir H. humphreysiana ditemukan mengandung 32 senyawa, 19 senyawa terduga, dan 13 senyawa terkonfirmasi dalam dua pelarut (metanol dan diklorometana), ujarnya.

Pamungkas berpendapat bahwa penelitian biopromosi yang menggunakan sumber daya hayati sebagai aset dan sifatnya harus mengungkap manfaatnya agar layak secara ekonomi.

Ia mencontohkan, pemanfaatan sumber daya alam tanpa konsep berkelanjutan dapat mengakibatkan punahnya spesies dan rusaknya ekosistem.

Oleh karena itu, kata dia, penting bagi Indonesia untuk mengembangkan teknologi budidaya dan produksi senyawa aktif dari siput darat tanpa merusak populasinya di alam liar. (melawan)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top