Hari Santri 2024, Andika-Hendi Terima Naskah Resolusi Jihad dari Gus Kikin di Ponpes Tebu Ireng

Jombang, disinfecting2u.com – Kepala Pondok Pesantren Tebuireng yang juga Ketua Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) menyerahkan salinan teks Resolusi Jihad. Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Nomor Urut 1, Jenderal TNI (Purn) Andika M Perkasa dan Hendrar Prihadis (Hendi), Selasa. (22/10/2024).

Dengan adanya salinan dokumen sejarah tersebut, Andika dan Hendi diyakini mampu memperkuat perjuangan kesejahteraan masyarakat khususnya di Jawa Tengah.

“Pak Andika harus serius memperjuangkan dan mengupayakan kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara,” kata KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) pada Selasa di kediamannya, Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. /10). ). 

Dalam pertemuan tersebut, Ketua Persatuan Kemenangan Andika-Hendi yaitu saudara Gus Dur K.H. Umar Wahid dan istri Gus Sholah Nyai Farida Sholahudin Wahid.

Di Pesantren Tebuireng, Andika dan Hendi berziarah ke makam tiga Nahdlatul Ulama yakni K. H. Hasyim Asyari, K. H. Abdul Wahid Hasyim dan K. H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Tebuireng Islam. Sekolah Hanai, Jombang. 

Selama perjalanan, Andika dan Hendi menyaksikan secara dekat bersama mahasiswa lain yang sedang melakukan kegiatan tahun 2024. Untuk merayakan Hari Santri Nasional. “Ini foto-foto bagus yang sangat saya hargai,” kata Andika sambil berlinang air mata. 

K. H. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) menyatakan bahwa penentuan waktu Hari Santri sendiri berdekatan dengan “Resolusi Jihad” yang diserukan oleh guru besar pendiri Nahdlatul Ulama, K. H. Hasyim Asy’ari. Dalam resolusi tersebut, masyarakat khususnya santri dan The Reds diajak berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Resolusi Jihad ini dipandang sebagai momen penting antara mahasiswa dan Merah Indonesia. Oleh karena itu, pada tahun 2015 berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No. 22 tentang Hari Santri, Pemerintah sepakat untuk meneruskan tanggal diundangkannya keputusan ini sebagai hari peringatan Hari Santri Nasional.

Setelah Indonesia merdeka, tentara Inggris dan Belanda kembali datang ke Indonesia. Para militan juga menilai kepulangan mereka akan mengancam kebebasan masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu, para militan berusaha menolak kedatangan koloni tersebut. Salah satunya adalah Laskar Hizbullah, milisi Islam yang beranggotakan ulama dan pelajar Islam. Dengan penuh semangat, Laskar Hizbullah bersiap menghadapi penjajah di negara tercintanya.

Untuk menanamkan semangat kebersamaan di kalangan seluruh bangsa Indonesia, Hadlarat Syekh KH Hasyim Asy’ari dan Rais Akbar Nahdlatul Ulama pada tahun 1945. 22 Oktober mengeluarkan keputusan tentang jihad.

Resolusi tersebut menyerukan setiap umat Islam untuk melindungi dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari serangan penjajah.

Karya ini dilakukan di Surabaya di hadapan Ulama NU se-Jawa-Madura. Semangat jihad yang sama menyebar ke seluruh Indonesia. (berdengung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top