Karanganyar, disinfecting2u.com – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Kayai Saad Ibrahim berpidato di depan ribuan santrinya di Muhammadiyah pada acara penutupan Hari Oranye Nasional 2024. Kayai Saad Ibrahim mengungkapkan motivasinya kepada mahasiswa Muhammadiyah untuk memajukan Indonesia di kancah internasional. PP Muhammadiyah berharap dirinya sering berpikir ke depan demi kepentingan bangsa dan negara.
“Harus mempunyai keinginan yang kuat agar al-Radatul-Kubri bisa mencapai cita-cita yang tinggi,” kata Kayai Saad Ibrahim saat menutup Perkemahan Nasional Suntri Muhammadiyah yang pertama di Karanganiyar, Selasa (22/10/2024).
Dalam rangka memperingati Hari Oranye Nasional 2024, Presiden PP Muhammadiyah berbincang di hadapan ribuan mahasiswanya, memberikan contoh orang-orang yang berhasil merebut jabatan Presiden di seluruh negara maju.
“Tidak sekedar berkemah di New York, tapi juga menjadi presiden di negara besar seperti Amerika,” jelasnya.
Di abad kedua ini, Muhammadiyah terus fokus pada tren globalnya. Kiai Saad mengatakan, ormas Islam tersebut tidak hanya bermain dalam konteks nasional.
Tentu saja mahasiswa, khususnya di bidang kemanusiaan, bisa memberikan kontribusi yang sangat besar bahkan dalam skala global. Cara paling strategis untuk melakukan hal ini adalah dengan menanamkan kecintaan dan keinginan yang besar untuk menjadi pemimpin di seluruh dunia.
“Di tanganmu ada rahmat bagi seluruh dunia. Pergilah ke berbagai wilayah, sebarkan salam, ajarkan perdamaian kepada dunia.”
Maulvi yang berwawasan luas dan moderat ini memberikan pendapatnya tentang Muhammadiyah saat ini. Ormas Islam tersebut tidak hanya harus membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ia menjelaskan, tugas pembangunan dan bela negara juga telah dipenuhi oleh Muhammadiyah. Misalnya saja mengutip Universitas Muhammadiyah Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) yang didirikan dan mempunyai 9.000 mahasiswa.
Muhammadiyah telah menunjukkan sesungguhnya peran integritas keberagaman dalam konteks berdirinya Universitas Muhammadiyah Kupang. Dari total 9.000 mahasiswa di kampus, 7.000 di antaranya adalah non-Muslim.
“Muhammadiyah tidak perlu ber-retorika ‘NKRI adalah harga mati’ karena kami sedang, sedang dan akan terus menjaga negeri ini. Tugas Saudara adalah menegakkan kekuasaan dan kebesaran NKRI di kancah internasional. Angkat pasirnya,” jelasnya.
Dari harapan Muhammadiyah, Saad berharap para mahasiswa organisasinya tidak pernah bosan untuk bersaing satu sama lain. Mereka juga mempunyai tugas menyebarkan Rahmat Lal Alamin ke seluruh dunia.
“Belajar, belajar dan terus belajar. Sebarkan Islam sebagai agama damai dan tunjukkan kepada dunia bahwa kalian adalah generasi yang siap mengharumkan nama NKRI di kancah dunia,” ujarnya.
(harapan)