Hampir Separuh Anggaran KKP 2025 untuk Belanja Pegawai, Ini Langkah Menteri Trenggono Jalankan Rencana Kerja dengan Dana Rp3,31 Triliun

Jakarta, disinfecting2u.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Shakti Wahu Trengono memaparkan rencana prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2025. Rabu (11/06/2024) pada Rapat Kerja Pertama dengan Komisi IV di Gedung DRC RI.

Rencana kerja KKP fokus pada peningkatan perekonomian dan pengentasan kemiskinan sejalan dengan prioritas nasional untuk kesejahteraan masyarakat maritim.

Program ini dimaksudkan untuk secara langsung meningkatkan taraf hidup nelayan dan perusahaan perikanan di berbagai daerah.

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Trengono menyampaikan KKP mendapat anggaran sebesar Rp6,22 triliun untuk tahun 2025, hampir separuhnya dialokasikan untuk biaya pegawai.

Sisanya sekitar Rp3,31 triliun akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek prioritas KKP yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi sektor kelautan dan perikanan nasional.

“Pertumbuhan ekonomi, koefisien Gini, pengentasan kemiskinan dan tingkat nelayan menjadi prioritas pengembangan KKP pada tahun 2025,” kata Menteri Trengono, Rabu (6/11/2024).

Ia juga memaparkan beberapa target utama KKP dalam rencana kerja pemerintah tahun 2025. Target tersebut antara lain hasil perikanan sebesar 24,58 juta ton, peningkatan PDB perikanan sebesar 4-6%, dan nilai ekspor diperkirakan mencapai 6,25 miliar dolar AS.

Selain itu, KKP juga menargetkan produksi garam sebanyak 2,25 juta ton, kawasan perlindungan laut seluas 30 juta hektar, indeks relevansi pelaku usaha sebesar 82, dan lulusan pendidikan dan pelatihan kelautan sebesar 75% terserap ke dunia usaha.

Trengono menegaskan, tujuan tersebut sejalan dengan visi dan misi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Jibran Rakabuming Raka untuk mewujudkan “Indonesia Emas 2045”.

“KKP akan melaksanakan program prioritas untuk melaksanakan 8 misi Asta Cita, 17 program prioritas dan 8 program untuk hasil cepat terbaik melalui penerapan kebijakan ekonomi biru,” imbuhnya.

Implementasi ekonomi biru dilakukan melalui lima kebijakan utama. nelayan atau program bulanan “Sea Love”.

“Kami terus berupaya meningkatkan kesejahteraan nelayan melalui program ekonomi biru. Segala saran, masukan dan rekomendasi Komisi IV DPR-RI akan menjadi bahan acuan untuk perbaikan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan,” jelasnya.

Ketua Komisi IV DRC RI Siti Hediyati Soeharto alias Titik Soeharto mengucapkan terima kasih atas rencana kerja dan alokasi anggaran KKP sebesar Rp 6,2 triliun.

Ia mendorong peningkatan anggaran KKP untuk mengelola sumber daya kelautan dan perikanan dengan lebih baik sekaligus mendukung terwujudnya visi swasembada pangan dan ekonomi biru.

Komisi IV juga meminta agar setiap rencana yang dibuat KKP berdampak langsung pada kesejahteraan nelayan, pembudi daya ikan, produsen garam, dan usaha perikanan di seluruh Indonesia.

“Komisi IV DPR RI meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan menyusun program dan kegiatan prioritas yang berdampak langsung terhadap nelayan, pembudi daya ikan, produsen garam, pengolah dan pedagang hasil perikanan laut, serta kesejahteraan laut. Pelaku usaha penangkapan ikan di seluruh Indonesia sesuai dengan potensi lokal dan kebutuhan daerah masing-masing,” kata Siti Hediati Soeharto.

Dengan alokasi anggaran dan target ambisiusnya, KKP diharapkan dapat memberikan dampak positif nyata terhadap kesejahteraan masyarakat maritim dan mendukung Indonesia mencapai visi ekonomi biru berkelanjutan (rpi).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top