Jakarta, disinfecting2u.com – Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyebut usulan gencatan senjata di Gaza sebagai “tabir asap” atau pengkhianatan Israel.
Sebab, gencatan senjata tidak termasuk mengakhiri perang Israel atau menarik pasukan Zionis dari wilayah tersebut.
Anggota senior Hamas Ezzat al-Rishq seperti dikutip pada Minggu (3/11/2024), “Proposal gencatan senjata yang diajukan dalam beberapa hari terakhir termasuk menghentikan serangan Israel, menarik diri dari Gaza, atau melarikan diri warga Palestina ke wilayah mereka.” . “,
Dia menambahkan, “Kami secara positif terlibat dalam semua proposal dan gagasan yang menjamin diakhirinya agresi dan penarikan pasukan pendudukan dari Gaza.”
Rishk menuduh pemimpin Israel Benjamin Netanyahu menggunakan pembicaraan tersebut sebagai kedok untuk melanjutkan agresi rezim Zionis.
“Ada permainan peran yang terjadi antara pendudukan dan pemerintah Amerika Serikat di Lebanon, serta di Gaza,” kata Rishk.
Sebagai informasi, Hamas pada Selasa (29/10/2024) mengumumkan pihaknya menanggapi permintaan mediator untuk membahas proposal baru terkait gencatan senjata di Gaza dan menyelesaikan perjanjian pertukaran sandera dengan Israel.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Qatar juga mengatakan ada upaya untuk menengahi gencatan senjata di Gaza.
Upaya mediasi yang dipimpin oleh Amerika Serikat, Mesir dan Qatar sejauh ini gagal menjadi perantara gencatan senjata di Gaza.
Namun Washington mengklaim bahwa pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar oleh Israel pada 18 Oktober dapat membawa terobosan dalam perundingan.
Hamas kemudian mengatakan konflik hanya akan berakhir jika Israel menghentikan kampanye militernya di wilayah yang diblokade, yang telah menewaskan lebih dari 43.300 orang sejak Oktober 2023.
Faktanya, serangan Israel di wilayah tersebut menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah.
Saat ini, Israel juga sedang menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakan brutalnya di Gaza. (Untuk menahan)