Jakarta, TVOnews.com – Ketua (Ketum), Ulama (NU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yhyy) mengungkapkan dua program, yang akan diprioritaskan pada tahun 2025.
Gus Yahy mengatakan bahwa 102 organisasi massa akan fokus pada program gerakan keluarga Ulama Maslahat (GKMNU) dan perubahan digital “Program utama gerakan keluarga Maslahat adalah pertanyaan utama dan digital,” kata Gus Yhyya dalam diskusi dalam diskusi tersebut dalam diskusi tersebut. . Kantor, Jakarta pada hari Jumat (1 1.2024).
Gus Yahya menjelaskan digitalisasi informasi dan layanan NU di masa depan akan terus berkembang sehingga semuanya terintegrasi dengan baik.
“Kami membuat hubungan digital ini dengan NU ini untuk membuat pengetahuan dan layanan kami lebih mudah, jadi informasinya mudah,” kata Gus Yahy.
“Sekarang ini adalah administrasi, kami memiliki manfaat dari layanan pembaruan di masa depan dan ada platform lain. Semua ini terintegrasi ke dalam substrat besar, ”lanjutnya.
Gus Yahya berharap bahwa pada akhir 2025, GKMNA akan mengenal semua orang di Indonesia di berbagai daerah.
“Kami berharap bahwa pada akhir 2025, GKMNA sudah akan mengetahui pembentukan timnya dan program ini didistribusikan secara merata kepada keluarga Indonesia,” Gus Yhyy berharap.
Gus Yahy mengingatkan bahwa GKMU bukan hanya untuk penduduk Nu atau Muslim. Tetapi menargetkan semua keluarga Indonesia.
“Perlu dicatat bahwa tujuannya bukan warga negara, jadi kami mengusulkan (GKMNU) layanan Iklusif yang tidak bertanya apa itu NU atau agama, ini adalah umum,” kata Gus Yahy.
Gus Yahya menjelaskan bahwa GKMNU telah beroperasi selama 2 tahun dan sekarang ada di beberapa provinsi.
“Kami menciptakan gerakan Maslahat Odlatul Ulaman (GKMNU), yang membutuhkan waktu hampir 2 tahun, mengatur kader untuk berjalan langsung ke akar rumput, jelas Gus Yahy.
Ini karena NU mengevaluasi masalah masyarakat di tingkat lokal, masalah muncul dalam keluarga.
“Ini sudah 2 tahun, kami telah bekerja untuk tingkat desa. Kami berhasil menyelesaikan tim di sepuluh provinsi. Selain Jakarartan, Banten, Lampung, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Kalimantan Selatan, yang kini telah tiba di Sulawes Selatan dan NTB, ”kata Gus Yahy. (meletakkan)