Gus Miftah Semakin Terpojok, Adakah Kesempatan untuk Kembali Berdakwah? Ahli Tarot ini Bilang Nantinya Akan…

disinfecting2u.com – Pendakwah kondang Tanah Air, Miftah Maulana atau kerap disapa Gus Miftah kerap menjadi perbincangan publik. 

Namun kini Gus Miftah jadi sorotan usai melontarkan komentar tak pantas kepada penjual es teh.

Awalnya hanya bercanda, kata-kata tersebut justru dianggap kasar dan tidak pantas diucapkan oleh tokoh agama seperti Gus Miftah.

Usai ia memutuskan mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden, silih berganti netizen membeberkan bekas lukanya di dunia digital. Lantas, bagaimana nasib Gus Miftah ke depannya?

Pakar tarot, Zeng Nimas, memberikan ramalan menarik seputar karir masa depan Gus Miftah.

Apa pendapat Zeng Nimas tentang hal ini? Periksa informasi berikut. 

Gus Miftah. (adalah)

Dilansir disinfecting2u.com dari tayangan YouTube Zeng Nimas, menurut nabi ini, Gus Miftah masih memiliki harapan untuk berkarier sebagai dai, meski tindakannya menuai kontroversi.

Gus Miftah mempunyai kekuasaan untuk menentukan arah karirnya. 

Lantas, apakah keputusannya mundur dari jabatan itu merupakan pilihannya sendiri atau karena tekanan pihak lain?

Terkait pernyataan kontroversialnya, Zeng Nimas mengungkapkan Gus Miftah akan mendapat tantangan besar untuk menjaga nama baik.

Semua keputusan yang diambilnya dapat memengaruhi kariernya. Selain itu, hal ini juga akan mengakibatkan penurunan jumlah lapangan kerja dalam waktu dekat.

Meski demikian, Zeng Nimas menegaskan agar Gus Miftah ke depannya harus introspeksi diri dan memperbaiki sikap serta perkataannya.

Selain itu, khatib ini juga harus merendahkan egonya dan mempertimbangkan dampak dari setiap perkataannya.

Meski demikian, Zeng Nimas melihat adanya kemungkinan kebangkitan atau pembaharuan bagi Gus Miftah, meski jalannya tidak mudah. 

Meski tak sebesar dulu, ia masih berpeluang mengangkat dan merebut kembali kepercayaan masyarakat.

Zeng Nimas mengatakan, “Kariernya memang sempat terpuruk dalam kurun waktu yang singkat, namun melalui kerja keras dan introspeksi, Gus Miftah berpeluang untuk bangkit kembali. Namun hal tersebut tidak akan mudah karena pengaruh permasalahan yang ada saat ini akan sangat terasa. untuk waktu yang lama.”

Zeng Nimas merenungkan nasib karier Gus Miftah usai tindakan kontroversialnya. (kolase tvOnenews)

Zeng Nimas mengatakan, pendakwah seperti Gus Miftah harus lebih berhati-hati dalam berbicara agar tidak melukai perasaan orang lain.

Masih ada kaitannya dengan pernyataannya yang menghina penjual es teh, yang menurut Zeng Nimas seharusnya diungkapkan dengan cara yang lebih lembut dan penuh kasih sayang.

Ia pun berpesan kepada Gus Miftah maupun para penjual es teh untuk mengupayakan mediasi yang saling menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat dalam kasus tersebut. 

Misalnya, aturan mengenai jual beli yang tidak mengganggu jalannya acara membaca dapat ditegakkan. 

Namun, ia juga menegaskan agar Gus Miftah ke depannya lebih memperhatikan perkataannya agar tidak merusak citra dirinya sebagai panutan.

Meski banyak keraguan akibat kontroversi ini, Gus Miftah masih punya peluang untuk memperbaiki keadaan.

Tentu saja, mencoba bangkit kembali membutuhkan waktu dan kesabaran.

Meski tidak sepopuler dulu, namun tetap saja akan ada masyarakat yang memanfaatkan jasa Gus Miftah untuk membaca, kata Zeng Nimas. 

Hal ini menunjukkan meski mengalami penurunan, namun pintu peluang masih terbuka bagi Gus Miftah di masa depan.

Sebagai seorang khatib, Gus Miftah harus bijak dalam berkata-kata dan memahami perasaan orang lain. 

Seperti yang dikatakan Zeng Nimas, penting bagi seseorang untuk memanusiakan orang, apapun status sosialnya. 

Gus Miftah perlu belajar untuk tidak memandang rendah orang lain, apalagi yang berada di bawahnya. 

Hal ini akan berdampak positif tidak hanya bagi dirinya, namun juga bagi kariernya di masa depan.

Nasib Gus Miftah pasca kontroversi ini memang tidak mudah, namun dengan kesadaran diri dan introspeksi, ia masih punya peluang untuk kembali ke jalan yang benar. 

Itu semua tergantung bagaimana dia memperbaiki sikap dan perkataannya, serta bagaimana dia menjalani karirnya di masa depan. 

Masyarakat tentu berharap Gus Miftah bisa bijak dalam perkataannya dan menjadi teladan yang baik bagi umat. (anf/kmr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top