Lumazang, disinfecting2u.com – Pada Selasa (24/12/2024), Gunung Semeru (3676 mdpl) kembali meletus di wilayah Lumazang. Berdasarkan laporan Stasiun Pemantau Gunung Api Semeru (PPGA) Sigit Rian Alfian, letusan terjadi pada pukul 04:44 WIB dengan kolom abu terlihat 900 meter di atas puncak kawah Jongring Salo.
Letusan Gunung Semeru terjadi pada Selasa, 24 Desember 2024 pukul 04:44 WIB dengan tinggi kolom abu teramati di atas puncak ± 900 m (± 4576 m dpl). Kolom abu berwarna putih abu-abu dengan intensitas kuat ke arah utara dan barat laut. “Sejak itu tampak hitam,” tulis Sigit dalam laporannya, Selasa (24/12).
Letusan ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 145 detik, tambahnya.
Sedangkan pada periode pengamatan 23 Desember 2024 pukul 00:00-24:00 WIB, Gunung Semeru dilaporkan terlihat hingga berkabut.
“Mereka melihat asap kawah berwarna putih, intensitasnya lemah, dan berada pada ketinggian 100 meter di atas puncak kawah,” ujarnya.
Dari sisi kegempaan, tercatat 55 kali erupsi, satu kali longsor, sembilan kali gempa susulan, tiga kali gempa harmonik, satu kali kejadian tektonik lokal, dan enam kali kejadian tektonik jarak jauh.
Dalam laporannya, SIGIT menyebutkan tingkat aktivitas Gunung Semeru saat ini berada pada level 2 atau waspada.
Karena tingkat aktivitas Gunung Semeru berada pada level Waspada atau Level 2, PVMBG terus mengimbau warga untuk menahan diri melakukan aktivitas di wilayah tenggara Besuk Kobokan, 13 kilometer dari puncak atau pusat gempa.
Di luar jarak tersebut, masyarakat dilarang beraktivitas di radius 500 meter dari bantaran sungai Besuk Kobokan karena berpotensi terkena awan panas dan aliran lahar hingga 17 kilometer dari puncak.
Warga juga dilarang melakukan aktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena berisiko terkena antipeluru.
Waspadai kemungkinan terjadinya guguran awan panas (APG), aliran lahar, dan aliran lahar dengan aliran sungai yang berasal dari puncak Gunung Semeru, tutupnya. (wso/jauh)