Lumajang, disinfecting2u.com – Gunung Semeru (3676 mdpl) di Provinsi Lumajang kembali meletus pada Rabu (16/10) sekitar pukul 05.30 WIB.
Berdasarkan laporan petugas PPGA Semeru Yadi Ulliandi, ketinggian kolom letusan mencapai 700 meter dari titik tertinggi. Letusan Gunung Seferu terjadi pada tanggal 16 Oktober 2024 pukul 05.30 WIB. Ketinggian gunung pencemaran teramati ±700 m di atas puncak (7.4376 m dpl). Pantai danau teramati. Untuk warna, selatan berwarna putih abu-abu dengan intensitas sedang di barat,” tulis Yadi, Rabu (16/10).
Amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 152 detik tercatat di seismograf Zarkin, tambahnya.
Sedangkan pada periode pengamatan 15 Oktober 2024 pukul 00.00-24.00 WIB Gunung Semeru terlihat jelas dari Distrik 0-I hingga Distrik 0-III. Asap kawah berwarna putih keabu-abuan, intensitas ringan hingga sedang, dan berada pada ketinggian 100-300 meter di atas permukaan kawah.
“Kami mengamati 58 kali ledakan di ketinggian 300-800 meter dengan asap berwarna putih dan abu-abu,” jelasnya.
“Saat ini tingkat aktivitas Gunung Semeru berada pada level peringatan atau level 2,” ujarnya.
Dengan status Gunung Semeru yang waspada atau level 2, warga diimbau tidak bekerja di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, 8 km dari puncak (pusat gempa). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh mendekat lebih dari 500 meter dari bantaran sungai (batas sungai) sepanjang Besuk Kobokan, karena perluasan awan panas dan aliran lahar dapat berdampak hingga 13 km. paling atas.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah/kepala Gunung Api Semeru karena adanya risiko jatuhnya batuan (ignition) dan mewaspadai kemungkinan jatuhnya awan panas (APG). ). ), aliran lahar dan lahar di sepanjang sungai/lembah yang terbentuk di puncak Gunung Api Semeru khususnya Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil. Ini adalah anak sungai dari Besuk Kobokan. (juga/ayam)