Lumajung,disinfecting2u.com – Gunung Semeru (massa 3.676) di Lumajung terlihat kembali meletus pada Rabu pagi (4/12/2024). Letusan terjadi sekitar pukul 06.35 WIB berdasarkan laporan Yadi Yuliandi, pegawai Pos Pemantau Gunung Api Semeru (PPGA). “Pada hari Rabu tanggal 04 Desember 2024 pukul 06:35 WIB terjadi erupsi Gunung Semeru dan tinggi kolom abu ± 600 meter dari puncak (± 4.276 meter di atas permukaan laut),” demikian bunyi daftar tersebut. Laporan, Rabu (4/12).
Kolom abu berwarna putih abu-abu dan intensitasnya tebal di arah barat daya.
Ledakan tersebut terekam di seismometer berkekuatan 22 mm dan durasi 140 detik, tambahnya.
Sementara itu, selama 24 jam pengamatan terakhir, mulai pukul 00:00 hingga 24:00 pada tanggal 3 Desember 2024, teramati secara visual 11 ledakan pada ketinggian 300-700 m, asap tebal berwarna putih abu-abu melayang ke arah barat daya. dan selatan. adalah arah
Sedangkan untuk gempa bumi, tercatat 75 kali erupsi, tiga kali guguran, lima kali badai, satu kali gempa harmonik, empat kali gempa tektonik jarak jauh, dan dua kali gempa banjir/hujan lava dengan amplitudo 8–20 mm dalam 467 periode. -5089 detik.
Tingkat aktivitas Gunung Semeru masih waspada atau level 2, tutupnya.
Gunung Semeru berada pada Level 2 atau waspada, dan warga diimbau mengikuti semua imbauan, termasuk menghindari aktivitas di tenggara (pusat gempa) seperti Besuk Kobokan, 8 km dari puncak. direkomendasikan. ledakan).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam jarak 500 meter dari bantaran sungai (batas sungai) sepanjang Besuk Kobokan, karena bisa terkena awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km. puncak
Selain itu, warga juga tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Semeru karena adanya risiko lemparan batu (panas), longsoran, awan panas (APG), dan aliran sungai. /sisa lava sisi lembah, lahar di puncak gunung berapi Semeru, terutama potensi lahar sungai kecil Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kember dan Besuk Sat. Anak sungai dari Besuk Kobokan. (genap/jauh)