Lumajang, disinfecting2u.com – Gunung Sumeru (3676 mil) di Lumajang kembali meletus pada Selasa pagi (17/12).
Letusan tersebut terjadi pada pukul 06.09 WIB, menurut laporan Petugas Pengamatan Gunung Api Semeru (PPGA), Mukdas Sofian.
Soufian menulis dalam laporannya: Letusan Gunung Samro terjadi pada Selasa 17 Desember 2024 pukul 06:09 WIB dengan ketinggian abu ± 1000 di atas puncak (± 4676 meter di atas permukaan laut). Selasa (17/12).
Sufyan dalam laporannya mengatakan, lapisan abu tebal berwarna putih hingga abu-abu teramati mengarah ke laut.
Dijelaskannya, ledakan ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 135 detik.
Sementara itu, dalam periode pengamatan 24 jam terakhir, pada 16 Desember 2024, pukul 00.00-24.00 WIB tercatat terjadi 62 kali letusan, 2 kali guguran, 9 kali puting beliung, 1 kali gempa mendatar, dan 4 kali gempa bumi.
Terakhir, ia mengatakan, “Tingkat aktivitas Gunung Samro masih waspada atau level 2. Karena tingkat aktivitas Gunung Sumeru berada pada level 2 atau peringatan, maka masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti segala imbauan yang diberikan, termasuk bagi warga yang tidak aktif. di bagian tenggara sepanjang Basuk Kobukan, sampai dengan 8 km dari pertemuan tidak dibuatkan stasiun peledakan).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh beraktivitas di radius 500 meter dari bantaran sungai (sungai) di sepanjang Besok Kobukan, karena berpotensi terkena dampak penyebaran awan panas dan aliran lahar hingga jarak puncak 13 km
Selain itu, warga juga tidak beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah/puncak Gunung Api Sumeru karena adanya risiko jatuhnya batu (cahaya bulan) dan takut akan kemungkinan gangguan awan panas (APG). ). Longsoran lava, dan aliran lembaran di sepanjang sungai/lembah yang berakhir di puncak Gunung Sumeru, terutama di sepanjang Besok Kobukan, Besok Bang, Besok Kamber dan Besok Sabtu, dan juga dimungkinkan terjadi aliran lava di sungai-sungai kecil. Besok cabang Kobukan. (juga/ayam)