Gunung Semeru Beberapa Kali Erupsi, Kolom Abu Capai 1.200 Meter, Masyarakat Diimbau Waspada

Lumajang, disinfecting2u.com – Gunung Semeru (3.676 mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, teramati kembali meletus berupa kolom abu, Kamis (2/1/2025) pagi tadi oleh ‘Pengamatan Gunung Gunung Api Semeru. Pejabat Posko (PPGA), Liswanto, letusan Gunung Semeru terjadi pada pukul 08.51 WIB. Dan saat laporan dibuat, ledakan masih terjadi.

Letusan Gunung Semeru terjadi pada Kamis, 2 Januari 2025 pukul 08:51 WIB dengan ketinggian kolom abu ± 1.200 meter di atas puncak (± 4.876 meter di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga abu-abu dengan intensitas sedang di bagian utara. “Saat laporan ini dibuat, letusan masih berlangsung,” tulis Liswanto dalam laporannya.

Sebelumnya, sekitar pukul 05:05 WIB dan 07:57 WIB juga terjadi letusan Gunung Semeru dengan ketinggian kolom abu mencapai 500 meter di atas puncak (sekitar 4.176 meter di atas permukaan laut).

“Kolom abu teramati berwarna putih hingga abu-abu dengan intensitas tebal ke arah barat daya,” jelasnya.

Sejauh ini tingkat aktivitas Gunung Semeru berada pada level II atau waspada.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Yudhi Cahyono mengatakan, tidak ada dampak dari erupsi saat ini. Beberapa kawasan pedesaan di lereng Gunung Semeru dijamin aman dari hujan abu vulkanik.

“Tidak ada dampak dari erupsi Gunung Semeru, bahkan terkena abunya,” kata Yudhi.

Meski begitu, Yhudi tetap mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan karena saat ini sedang musim hujan sehingga potensi banjir lahar masih cukup tinggi.

“Saran kami, seluruh warga harus waspada karena saat ini sedang musim hujan. Khususnya para penambang pasir di bantaran sungai yang berasal dari Gunung Semeru, perhatikan tanda-tanda alam dan yang terpenting ikuti semua anjuran yang ada. telah diberikan oleh PVMBG,” jelasnya.

Dengan tingkat aktivitas Gunung Semeru yang masih waspada atau level 2, BPBD terus mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di wilayah tenggara sepanjang Besuk Kobokan, 13 kilometer dari puncak atau pusat letusan.

Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang beraktivitas di radius 500 meter dari bantaran sungai sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terdampak awan panas dan aliran lahar hingga 17 kilometer dari puncak.

Warga juga dilarang melakukan aktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena bahaya batu (flare).

Waspadai potensi guguran awan panas (APG), lahar dan aliran lahar di sepanjang sungai yang naik dari puncak Gunung Semeru, tutupnya. (wo / pergi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top